Suara.com - Data Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebut sebanyak 56 persen pekerjaan di Indonesia terancam akan diambil alih oleh robot akibat revolusi industri 4.0.
Menghadapi potensi tersebut Kementrian Ketenagakerjaan mengambil langkah-langkah implentasi.
"Untuk menghadapi potensi pengurangan tenaga kerja , ada dua langkah implementasi salah satunya adalah meningkatkan keterampilan yang sesuai untuk tenaga kerja agar tidak diganti oleh industri otomasi 4.0," kata Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kemnaker, Maruli Hasoloan, saat membuka Konferensi Regional untuk Mengurangi Pengangguran Generasi Muda, Kamis (15/11/2018).
Selain itu, ada pelatihan kewirausahaan dan akses modal untuk memulai dan mengembangkan sektor swasta juga harus dilakukan.
Berbagai langkah pengembangan yang dilakukan pemerintah Indonesia telah menunjukkan beberapa perbaikan. "Salah satunya adalah program peningkatan pelatihan dengan kebijakan yang dikenal sebagai 3R (Revitalisasi, Reorientasi, dan Rebranding) di Balai Latihan Kerja," jelas Maruli.
Peningkatan kualitas dikembangkan melalui strategi Triple Skilling, yaitu skilling, upskilling, dan reskilling.
"Pekerja yang tidak dilengkapi dengan keterampilan dapat bergabung dengan program skilling sehingga mereka akan belajar keterampilan khusus untuk sektor tertentu," tambahnya.
Sementara itu, pekerja yang sudah memiliki keterampilan dan perlu peningkatan keterampilan dapat mengikuti program up skilling. Sedangkan bagi yang ingin beralih keterampilan bisa mengambil program re-skilling.
Pemerintah menyadari pentingnya menanggapi tantangan pekerjaan kaum muda dengan meluncurkan rencana aksi nasional.
"Diantaranya terdiri dari kemampuan mendapatkan pekerjaan, kewirausahaan, penciptaan lapangan kerja, dan kesempatan yang setara untuk memenuhi tujuan pekerjaan yang layak dan produktif bagi kaum muda," tambah Maruli.
Baca Juga: Kemnaker Ajak Semua Pihak Antisipasi Revolusi Industri 4.0
Acara Konferensi Regional untuk Mengurangi Pengangguran Generasi Muda sendiri merupakan kerjasama antara Kemnaker, ILO, ASEAN, dan Pemerintah Swiss.
Hadir dalam acara tersebut adalah perwakilan dari Thailand, Singapura, Timor Leste, Filipina, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja.
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional