Suara.com - Ahmad Sulaeman (46), pekerja safety perusahaan bongkar muat atau PBM di PT ABMA tewas seketika usai tertimpa alat berat di area dermaga Pelabuhan PT Indah kiat Pulp and Paper atau IKPP Merak, Banten, Selasa, 27 November 2018.
Peristiwa bermula saat korban tengah mengikat tali seling belt bersama rekan kerjanya ke sebuah back hoe yang hendak diangkat dari dalam palka kapal MV. Green World berbendera Panama menuju dermaga VI pelabuhan karena mengalami kerusakan.
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas I Banten menduga kecelakaan kerja yang menewaskan Ahmad Sulaeman (46), seorang karyawan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) PT ABMA di Dermaga VI Pelabuhan PT Indah kiat Pulp and Paper (IKPP) Merak, Banten merupakan human error.
“Seharusnya tidak boleh ada muatan orang saat proses pengangkatan alat berat itu. Sepertinya korban mau praktis untuk turun dari kapal tidak menggunakan tangga kapal. Selama ini mungkin dianggap sudah biasa oleh pekerjanya,” ujar Kepala Seksi Bimbingan Usaha Dan Jasa Keplebuhanan KSOP Kelas I Banten, Yovianus Mutianto seperti dilansir Bantenhits.com, Selasa (27/11/2018).
Perusahaan Terancam Sanksi
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas I Banten tengah melakukan investigasi peristiwa tewasnya pekerja yang tertimpa alat berat di Pelabuhan Indah Kiat Pulp and Paper.
Kepala Seksi Bimbingan Usaha Dan Jasa Keplebuhanan KSOP Kelas I Banten Yovianus Mutianto menegaskan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan bongkar muat yakni PT ABMA jika terbukti aktivitas pengangkatan alat berat dari dalam palka kapal menuju dermaga kedapatan tidak berizin.
“Sudah jelas menyalahi prosedur. Proses kegiatan bongkar muat dihentikan atau tidak, tergantung polisi. Kita serahkan kepada kepolisian karena untuk kepentingan penyelidikan. Kita tetap buat laporan berita acara kejadian yang ada di pelabuhan jika tidak berijin sanksi beratnya akan dibekukan izin perusahaannya,” tegas Yovianus.
Baca Juga: Hasil Investigasi Lion Air JT 610, KNKT Terbitkan 2 Rekomendasi
Berita Terkait
-
Bupati Irna Narulita Ceburkan Diri ke Sungai yang Tercemar Limbah
-
Misteri Kejanggalan Kematian Eks Gadis Sampul yang Dinikahi Ibas
-
Kurir Pembawa 2 Karung Narkoba di Kapal Nelayan Jaringan Taiwan
-
Kampung di Tangerang Berubah Gara-gara Pohon Dewa
-
Kisah Dokter Cantik, Dinikahi Ibas hingga Tewas di Sabtu Nahas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional