Suara.com - Ketua SC Reuni Akbar Mujahid 212, Al-Khathath mengklaim 4 juta orang akan hadir dalam acara yang berlangsung, Minggu (2/12/2018) besok. Massa tersebut diprediksi akan berkumpul di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Al-Khathath menambahkan, jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah. Hal itu lantaran pada aksi 212 tahun lalu saja jumlah orang yang hadir diklaim mencapai 7 juta orang.
"Diprediksi akan ada empat juta yang kumpul di Monas," ujarnya di Gedung DDII, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).
"Pada waktu itu, tujuh juta dulu kami gak pernah prediksi. Sampai empat juta saja gak predimsi. Kita mula-mula mau adakan 212 di Bundaran HI, karena luas awalnya. Lalu kita diarahkan di Monas saja, tapi membludak ke HI sampai ke Atrium, Tanah Tinggi. Jadi itu diluar prediksi," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua OC Reuni Akbar Mujahid 212, Bernard Abdul Jabar mengatakan pihaknya mendapati adanya upaya penggembosan yang diduga dilakukan oknum aparat. Salah satunya terjadi di Malang, Jawa Timur.
"Info dari Malang, 26 PO Bus yang sudah dibayar lunas dibatalkan. Inilah pengembosan dan sangat memprihatinkan untuk menggagalkan acara reuni ini," tutur Bernard.
Upaya penggembosan diduga juga dilakukan dengan cara pengembalian tiket kereta. Oknum aparat juga mengklaim acara tersebut merupakan agenda politik agar massa tidak datang ke Jakarta. Namun, Bernard mengimbau agar tak usah khawatir. Mereka diminta tak usah takut dan tetap datang meramaikan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Mabes Polri supaya tidak ada lagi penghadangan di tengah jalan. Ini sudah kami sampaikan di pimpinan DPR untuk berkoordinasi dan dilindungi. Kami juga berkoordinasi dengan pihak Kepolisian agar penghadangan supaya dihentikan," pungkasnya.
Baca Juga: Peserta Reuni 212 Janji Tak Bawa Atribut Capres - Cawapres
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera