Suara.com - Kisah misteri selalu terselip dalam dunia pencarian harta karun masa lampau, tak terkecuali pada satu rumah berasitektur kuno di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dalam rumah yang terletak di Jalan Teuku Umar, kawasan perbukitan Jatingaleh, Semarang itu, disebut-sebut menyimpan harta karun peninggalan tentara Prancis.
Rumah kuno Semarang itu sudah berusia lebih dari satu abad. Dibangun sejak 1910, rumah yang dari tanjakan Jatingaleh terlihat menyeramkan kala malam hari itu rupanya menyimpan sejuta misteri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Semarangpos—jaringan Suara.com, Jumat (30/11/2018), rumah itu merupakan peninggalan warga keturunan Tionghoa yang kaya raya pada masanya, yakni Gwi Tian Ji.
Semasa hidup, Gwi terkenal kaya raya meskipun tak bekerja. Ada asumsi yang menyebutkan Gwi karya berkat harta karun yang ditemukan di area sekitar rumahnya.
Harta karun itu disebut merupakan peninggalan tentara Hindia Belanda pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens pada tahun 1811.
Pemilik rumah itu saat ini, Kolonel Purn Nursahit membenarkan adanya kisah itu. Ia bahkan sempat didatangi seorang warga negara Prancis, Jean Kneal, yang juga seorang purnawirawan di negaranya.
“Jean Kneal menduga kalau di sekitar rumah ini tersimpan harta karun tentara Prancis. Pastinya, saya kurang tahu karena selama puluhan tahun tinggal di sini juga enggak pernah sepeser pun menemukan harta karun itu,” ujar Nursahit.
Berkaca dari sejarah, pasukan Prancis memang sempat membangun pertahanan militer di Semarang. Pertahanan militer yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Deandles itu didirikan untuk menghalau serangan tentara Inggris.
Baca Juga: Sopir Kantuk Berat, Bus Rombongan BPBD Hantam Truk Pengangkut Besi Tua
Namun, kekuasaan Prancis di Hindia Belanda akhirnya berakhir saat masa Janssens yang menggantikan Deandles pada 1811. Saat itu, pasukan Janssens harus menyerah dari pasukan Inggris yang dipimpin Thomas Stamford Raffles.
“Saat diserang itu, pasukan Prancis yang terdesak lari ke selatan. Ada kemungkinan saat mendaki kawasan perbukitan Jatingaleh, kudanya tidak kuat. Jadi harta benda ditinggal atau disembunyikan,” cerita Nursahit.
Nursahit menduga koleganya asal Prancis itu termotivasi mencari harta karun setelah melihat catatan sejarah yang dijumpai di negaranya.
Catatan sejarah tentara Prancis di Indonesia memang tidak banyak yang ditemukan. Hal itu dikarenakan catatan Deandles maupun Janssens banyak yang dikirim langsung ke Prancis, dilaporkan kepada Kaisar Napoleon Bonaparte.
Kendati belum pernah menjumpai harta karun, Nursahit mengaku rumahnya kerap didatangi para pemburu harta karun.
Mereka berkeliling di pekarangannya seluas 3.600 meter persegi sambil membawa peralatan canggih pendeteksi logam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian