Suara.com - Massa peserta reuni 212 sudah memadati kawasan Monas, Minggu (2/12/2018). Mereka datang dari berbagai daerah, tak hanya dari Jakarta maupun kawasan sekitarnya, namun juga dari luar provinsi. Massa yang datangs sejak Sabtu (1/12) kini sudah memutihkan lokasi Monas dan sekitarnya.
Dari informasi panitia reuni 212, acara tidak hanya akan diisi oleh doa bersama maupun tausiah dari para ustaz. Namun ada juga teleconference dengan komunitas muslim di dunia. Seperti dari Mesir, Arab Saudi, Rusia, Jerman, Belanda, Swiss, Australia, Amerika dan beberapa negara lainnya.
"Jadi ini tidak hanya sekedar reuni, yang tidak hadir pun bisa merasakan bagaimana reuni 212 ini sebagai silaturahmi umat muslim dari segala penjuru dunia," ujar Ketua Panitia Reuni 212 Uztaz Bernard Abdul Jabbar di sela-sela acara reuni 212 di kawasan Monas, Minggu (2/12/2018).
Bernard menyebut, massa reuni 212 yang hadir kali ini lebih banyak dibanding dua edisi sebelumnya pada 2016 dan 2017. Ia menyebut, jumlah massa yang datang kali ini mencapai lebih dari 7 juta orang.
Sementara itu, dari pantauan di Monas, peserta reuni 212 sudah memenuhi lapangan dan tampak 'memutihkan' kawasan Monas. Bacaan selawat sahut menyahut. Doa juga dikirimkan demi keselamatan bangsa.
"Mari kita doakan ustaz kita dengan membaca Al-Fatihah sekali," ujar salah seorang pemimpin doa.
Di sela-sela pembacaan selawat, tampak sejumlah bendera dikibarkan oleh sebagian massa aksi 212 yang hadir. Mulai dari bendera merah putih, bendera kalimat tauhid hingga bendera Palestina.
Selain bacaan selawat, alunan alat musik Islam juga ikut mengiringi aksi reuni 212 itu.
Acara reuni 212 kali ini merupakan edisi kedua setelah tahun lalu digelar pada tanggal yang sama. Reuni 212 ini sudah dimulai sejak Minggu dini hari dengan salat tahajud berjemaah dan diperkirakan selesai pukul 12.00 WIB setelah salat zuhur berjemaah.
Baca Juga: Monas Padat, Peserta Reuni 212 Parkir Kendaraan di Tugu Tani
Dari informasi, bakal ada sejumlah tokoh nasional yang hadir pada acara reuni 212 itu. Mereka seperti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Sekjen PKS Mustafa Kamal serta Ketua BPN Prabowo-Sandiaga Djoko Santoso.
Berita Terkait
-
Monas Padat, Peserta Reuni 212 Parkir Kendaraan di Tugu Tani
-
Putihkan Monas, Peserta Reuni 212 Bacakan Selawat dan Kibarkan Bendera
-
Aksi Reuni 212 Jadi Magnet Para Pedagang Luar Jakarta
-
Antisipasi Peserta Reuni 212, PT KCI Tambah Petugas Kereta
-
Kenakan Blangkon, Peserta Reuni 212 Yogyakarta Bak Prajurit Keraton
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra