Suara.com - Rani Maharani (6), bocah asal Kampung Puyuh Koneng Pemaksan, Desa Kencana Harapan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Banten, terkulai lemah karena menderita gizi buruk.
Sejak 2012 lalu, anak dari pasangan Jum’ati dan Akhyar ini sudah menunjukkan kekurangan gizi lantaran ekonomi orangtuanya yang serba terbatas sehingga tak mampu memberikan gizi yang cukup.
Penderitaan Rani bertambah karena ayah ibunya justru pergi meninggalkannya. Kedua orangtua Rani telah bercerai. Sang ayah memilih tinggal di Cianjur, Jawa Barat, sedangkan sang ibu mengadu nasib ke Timur Tengah menjadi tenaga kerja wanita (TKW).
Muhaimin, paman Rani menceritakan, bahwa Jum’ati merupakan adik kandungnya, sedangkan Akhyar adalah warga Cianjur. Setelah menikah mereka pindah ke Cianjur dan membawa Rani yang kala itu masih berusia 8 bulan.
Namun kemudian, pasangan suami istri itu bercerai. Pascalebaran lalu, Rani pun dibawa ke Lebakwangi. Kondisi yang kini dialami oleh Rani tersebut telah dideritanya sejak lahir.
"Dulu lahirnya di Puskesmas Pontang. Bapaknya pisahan (cerai), dia pulang ke sini ke tempat saya. Ibunya ke Arab, sekitar dua bulan lah,” ujarnya seperti dilansir Bantennews.co.id, Minggu (2/12/2018).
Rani merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saat dilahirkan kondisinya baik baik saja, namun sekarang berat badannya pun hanya sekitar 6 kilogram.
“Adiknya mah sehat dan normal namanya Dimas usianya 1 tahun,” katanya.
Sampai saat ini Rani hanya bisa terbaring di tempat tidur. Dirinya tidak bisa melakukan aktivitas seperti halnya anak anak lain yang seumuran.
Baca Juga: Mabes Polri: Alamat Rumah Habib Bahar bin Smith Banyak
“Harusnya mah sudah TK dia. Tapi enggak bisa apa apa dia. Kalau makan mah mau tapi disuapin. Terus kalau malam suka rewel, dan susah tidur,” katanya.
Ia menduga Rani mengalami kondisi demikian dikarenakan orang tuanya yang serba terbatas.
“Bapaknya dulu kerja serabutan. BPJS belum punya. Posyandu juga enggak ikut,” tuturnya.
Dirinya berharap keponakannya tersebut bisa sembuh seperti anak lainnya.
“Kalau keinginan mah pengen dibawa (berobat), pengen sehat, pengen sembuh,” katanya.
Berita Terkait
-
Bupati Lebak Terbitkan SE Gelar Khataman Al-Quran Pada 2 Desember di Masjid
-
Empat Ribu Umat Islam Banten akan Hadiri Reuni Akbar 212 di Monas
-
Pekerja Pelabuhan Tewas Mengenaskan Tertimpa Alat Berat di Merak
-
Bupati Irna Narulita Ceburkan Diri ke Sungai yang Tercemar Limbah
-
Petani Garam di Serang Tertipu Oknum Pejabat KKP Rp 546 Juta
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka