Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal menyebutkan tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga telah membunuh 24 pekerja PT Istaka di Papua merupakan tindakan yang sangat keji. Sebab, menurutnya, puluhan korban yang dibunuh itu sedang bekerja untuk pembangunan jalan dan jembatan Trans Papua di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua.
"Kita sangat menyesalkan adanya aksi KKB, kelompok kriminal bersenjata ini. Bayangkan, ini adalah pekerja yang ingin membangun Papua. Membangun jalan, membangun proyek, menyejahterakan Papua. Mereka (pelaku) lakukan tindakan keji itu, bayangkan mereka (pekerja) yang tak berdosa, sedang membangun Papua, membangun jalan, membangun pelabuhan dan sebagainya," kata Iqbal saat ditemui di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Namun, sejauh ini polisi belum bisa mengungkap motif di balik pembantaian puluhan pekerja PT Istaka di Papua yang terjadi pada Minggu (2/12/2018) lalu.
"Kita tidak tahu motifnya apa, dilakukan penembakan yang berakibat beberapa orang tewas. Jelas, TNI-Polri akan melakukan upaya-upaya penegakkan hukum," kata dia.
Iqbal menambahkan, TNI-Polri sedang bergerak menuju lokasi penembakan. Iqbal menyampaikan, belum bisa menghitung berapa banyak pekerja yang tewas terkait aksi penembakan yang dilakukan KKB.
Kini, kata dia, hal yang diprioritaskan adalah penyelamatan terhadap korban yang selamat. "Sekarang pak Kapolda dan pak Pangdam sedang menuju lokasi , untuk melakukan langkah-langkah kepolisian dan langkah-langkah penegakkan hukum. Tetapi yang paling penting adalah, langkah-langkah penyelamatan.
Berita Terkait
-
Daftar Nama 24 Pekerja Trans Papua yang Dibunuh Kelompok Bersenjata
-
Kesaksian Alimin Gwijangge Saat Puluhan Pekerja Trans Papua Dibunuh
-
Motif Pembunuhan Puluhan Pekerja Trans Papua Masih Misterius
-
Puluhan Pekerja Trans Papua Dibunuh Kelompok Bersenjata
-
Sebut Jokowi Banci, Pemeriksaan Habib Bahar Bin Smith Tetap di Jakarta
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional