Suara.com - Penyerangan kelompok bersenjata di Papua kembali menelan korban jiwa. Baru-baru ini satu anggota TNI dilaporkan tewas akibat ditembaki kelompok bersenjata misterius.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk menyelesaikan aksi penembakan tersebut. Sebelumnya, kelompok bersenjata juga menembaki puluhan pekerja proyek Trans Papua hingga menewaskan 31 pekerja dari PT. Istaka Karya.
"Soalnya kalau masalah keamanan ada polisi penuh, tentara penuh. Ada polisi dan tentara harus dibedakan. Ada masyarakat di kampung-kampung, itu polisi. Tapi kalau sampai orang di hutan, itu nggak ada masyarakat, ya tentara lah," kata Ryamizard di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Selasa (4/12/2018).
Terkait perlindungan untuk masyarakat di daerah dekat lokasi penembakan, Ryamizard belum bisa menjelaskan. Dirinya menegaskan bertanggung jawab penuh atas adanya peristiwa itu.
"Saya akan bicarakan dulu. Saya bertanggungjawab sebagai Menteri Pertahanan negara ini. Harus ikut omongan saya," pungkasnya.
Satu anggota TNI dari Yonif 755 Kostrad dilaporkan tewas akibat serangan yang dilakukan kelompok bersenjata. Kelompok bersenjata misterius itu menembaki Pos TNI Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (3/12/2018) sekitar pukul 18.30 WIT.
Belum diketahui secara pasti motif penembakan itu. Namun diduga pos TNI Mbua diserang kelompok bersenjata yang saat itu sedang mengejar dua orang pekerja jembatan di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, yang kabur ke Distrik Mbua.
Berita Terkait
-
Menhan Sebut Pelaku Penembakan di Trans Papua Kelompok OPM
-
Menhan Sebut Penembak di Trans Papua Ingin Pisahkan Diri dari Indonesia
-
Satu Tentara Ditembak Mati di Pos TNI Mbua, Papua
-
Rekam Penangkapan Rakyat, Dokter Muda Papua Disiksa 10 Polisi
-
Penembakan di Trans Papua, Pemprov: Kalau Mau Perang Jangan dengan Sipil
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka