Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengecam aksi kelompok bersenjata yang menewaskan 19 orang pekerja pembangunan jembatan dan satu orang anggota TNI, di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Sandiaga kemudian menyampaikan rasa prihatin serta turut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian tersebut.
"Pertama-tama, kami prihatin dan turut belasungkawa. Kami mengecam, mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok kriminal bersenjata tersebut," kata Sandiaga, seusai meresmikan Rumah Pemenangan Prabowo - Sandi di Kawasan Permata Jingga Kota Malang, Jatim, Rabu (5/12/2018) seperti dilansir dari Antara.
Mantan Wagub DKI ini kemudian meminta aparat penegak hukum di Indonesia bisa segera mengusut hingga tuntas kasus penyerangan dengan cepat.
Menurut Sandiaga yang menjadi catatan penting adalah perlunya memberikan jaminan keselamatan terhadap para pekerja Indonesia.
"Kita perlu menghadirkan keselamatan para pekerja kita, karena sudah sulit untuk mencari lapangan pekerjaan, jangan sampai mereka harus kehilangan nyawa dalam tugas mereka untuk membangun negeri," kata Sandiaga.
Berdasarkan keterangan dari Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, penyerangan dan penembakan kelompok kriminal bersenjata di sekita Kali Yigi, dan Kali Aurak, Kabupaten Ngana, Provinsi Papua tersebut menewaskan 19 pekerja PT Istaka Karya pada Minggu (2/12).
Kemudian sehari setelahnya, kelompok kriminal bersenjata tersebut juga dilaporkan menyerang Pos TNI Mbua di Kabupaten Nduga, dan satu anggota TNI dari Yonif 755 Kostrad dilaporkan gugur akibat serangan tersebut.
Sementara Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menugaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Pol) Ari Dono untuk menangani kejahatan yang menewaskan belasan pekerja tersebut. Keduanya telah berada di Papua.
Baca Juga: 2 Harimau Koleksi Semarang Zoo Lepas dari Kandang, Ini yang Terjadi
Kepala Negara memerintahkan TNI dan Polri mengejar dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Berita Terkait
-
Benny Wenda: Berita Pembunuhan di Nduga Propaganda Militer Indonesia
-
Kapolri: Informasi Awal 20 Orang Tewas Diserang Kelompok Bersenjata Papua
-
Mendagri Minta Kelompok Bersenjata Ditindak dengan Tegas, Tanpa Kompromi
-
Komnas HAM Sebut Aksi Penembakan di Papua Brutal dan Tidak Manusiawi
-
Bamsoet Sebut Kelompok Bersenjata di Papua Melebihi dari Gerakan Teroris
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor