Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengutuk keras terhadap aksi tidak manusiawi dari kelompok bersenjata di Papua yang menewaskan puluhan karyawan BUMN dari PT. Istaka Karya. Puluhan pekerja tewas tertembak saat sedang mengerjakan pembangunan Jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak di Kabupaten Nduga, Papua.
"Terhadap aksi yang tidak manusiawi ini, tidak bisa dibiarkan harus ditindak dengan tegas, tanpa kompromi," ujar Tjahjo kepada wartawan, Rabu (5/12/2018).
Politisi PDI Perjuangan ini meminta proses pembangunan di Papua dalam hal ini Trans Papua harus terus berjalan. Ia juga mengajak masyarakat Papua untuk bersama - sama mengutuk keras kelompok bersenjata yang sudah mengganggu jalannya pembangunan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
"Jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Papua, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota di Papua dan masyarakat Papua agar bersatu, membangun Papua serta menolak segala propaganda kelompok bersenjata yang ganggu pembangunan Papua," tutur dia.
Menurutnya, kasus penembakan yang baru-baru ini terjadi berdampak pada pelayanan publik dalam hal pemenuhan ekonomis sosial dan budaya masyarakata.
"Akibat dari tindakan tersebut, berujung terhambat pelayanan publik dalam rangka pemenuhan ekonomis sosial dan budaya masyarakat di Distrik Yall dan lainnya di Kabupaten Nduga.Karena para pekerja itu sedang mengerjakan jalan dan jembatan yang sangat penting untuk mobilisasi dan menjawab kebutuhan warga di Nduga," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja PT. Istaka Karya di proyek Trans Papua dilaporkan ditembak mati kelompok bersenjata pada Minggu (2/12). Selain menyerang pekerja, Senin (3/12) sekitar pukul 18.30 wit kelompok bersenjata itu juga menyerang Pos TNI Mbua hingga menyebabkan satu prajurit tewas tertembak.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Sebut Aksi Penembakan di Papua Brutal dan Tidak Manusiawi
-
Bamsoet Sebut Kelompok Bersenjata di Papua Melebihi dari Gerakan Teroris
-
Pimpinan DPR Minta TNI - Polri Habiskan Kelompok Bersenjata di Papua
-
Terkena Peluru Kelompok Bersenjata, Tiga Pekerja Trans Papua Selamat
-
Kutuk Penembakan di Papua, Ketua DPR Minta TNI-Polri Kerahkan Pasukan Elit
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!
-
Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global Baru: Dunia Butuh Moralitas, Bukan Dominasi Baru
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Wanti-wanti Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem, DPRD Pesimistis Jakarta Bebas Banjir, Mengapa?
-
Ada Apa dengan Jokowi? Batal Hadiri Kongres III Projo Karena Anjuran Tim Dokter