Suara.com - Caleg Partai Gerindra Ahmad Dhani turut berkomentar soal kemarahan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, karena sejumlah media besar diklaimnya enggan meliput acara Reuni Akbar 212, pada Minggu (2/12) akhir pekan lalu.
Menurut Ahmad Dhani yang juga musikus, Prabowo masih terlalu halus menyentil media-media massa di Indonesia.
"Kalau mengutip kata-kata Rocky Gerung, kalau acara 212 itu tidak diliput media, itu termasuk penggelapan sejarah," kata Ahmad Dhani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Rabu (5/12/2018).
Berdasarkan kutipan Rocky Gerung, Ahmad Dhani mengatakan Prabowo masih terlalu halus 'memarahi' sejumlah media massa.
"Menurut saya Pak Prabowo masih terlalu halus ya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto mengamuk kepada media-media arus utama Indonesia. Menurutnya, sejumlah media enggan memberitakan aksi reuni 212 yang diklaimnya dihadiri oleh 11 juta orang.
Kekesalan Prabowo berawal dari asumsinya bahwa media menerbitkan berita tak berimbang mengenai Pilpres 2019.
Puncaknya, Prabowo menilai media sudah menelanjangi tubuhnya sendiri lantaran enggan menyampaikan soal peristiwa Reuni Akbar 212 alias eks demonstrasn anti-Ahok.
"Ada upaya besar untuk memanipulasi demokrasi di Indonesia. Parpol mau dibeli, pejabat mau dibeli di mana-mana, rakyat mau dibohongi, dicuci otaknya dari pers yang banyak bohongnya daripada benarnya," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Tingkatkan Status Kasus Habib Smith ke Penyidikan
Karena itu, di depan para penyandang disabilitas Prabowo menyerukan untuk tidak menghormati media-media massa yang ada di Indonesia. Prabowo bahkan menyebut media-media di Indonesia sebagai antek asing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!