Suara.com - Pemuda asal Eromoko Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah bernama Adi Cipto Purwanto (28) tewas mengenaskan usai sekujur tubuhnya disengat tawon yang diduga bersarang di pohon. Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (4/12/2018).
Mengutip laman Solopos.com, sebelum tewas, Adi tengah memanjat sebuah pohon kelapa. Namun ketika berada di atas pohon, tiba-tiba ia diserbu kawanan tawon yang langsung menyengat sekujur tubuhnya. Tak kuat menahan, Adi nekat menjatuhkan diri dari atas pohon kelapa. Hingga akhirnya ia ditemukan tewas.
Hanya saja, belum diketahui secara pasti apa penyebab meninggalnya Adi. Apakah karena luka di wajah usai menjatuhkan diri dari atas pohon kelapa atau karena sengatan tawon.
Dari informasi, peristiwa nahas itu terjadi di daerah Pucung Kidul RT 001/RW 004, Desa Pucung, Eromoko.
Kapolsek Eromoko, Iptu Anom Prabowo, Rabu (5/12/2018) menceritakan, kejadian bermula saat Adi bersama lima temannya hendak mencari madu tawon gung yang oleh penduduk setempat juga disebut tawon setan.
Mencari madu tawon gung menjadi pekerjaan sampingan oleh banyak warga Pucung. Hal itu lantaran madu tawon tersebut bisa dijual dengan harga tinggi, yakni mencapai Rp 300.000-Rp 350.000 per botol sirup.
Sedianya Adi ingin mengambil madu di sarang yang menempel di sebuah pohon sengon setinggi kurang lebih 15 meter. Pohon itu dekat dengan pohon kelapa. Temannya memperingatkan agar Adi tak mengambil sendiri agar sarang tawon bisa terambil dengan cepat.
Selanjutnya warga Duwet RT 001/RW 009, Pasekan, Eromoko itu mengajak lima temannya. Sampai di lokasi, teman Adi, Warsito, mencoba mengambil sarang tawon terlebih dahulu dari pohon kelapa.
Belum sampai di bagian pohon yang dituju, dia turun karena tubuhnya sakit setelah disengat beberapa tawon.
Baca Juga: TPNPB: Kami Bukan Kriminal, Korban Tewas di Trans Papua Bukan Dieksekusi
Setelah itu giliran Adi. Dia memanjat pohon kelapa sampai nyaris di bagian pohon yang dituju. Beberapa meter dari bagian pohon yang dituju, kawanan tawon gung menyerangnya. Saat itu kawanan tawon lainnya juga menyerang temannya yang menunggu di bawah.
Adi yang merasa kesakitan akibat disengat langsung turun dengan cara meluncur. Lebih kurang tiga meter sebelum mencapai tanah, Adi diduga sengaja menerjunkan diri. Nahas, dia terjatuh dalam posisi tertelungkup dengan wajah terkena bagian tepi pelepah pohon kelapa.
“Saat dicek beberapa gigi korban (Adi) tanggal. Ketika itu korban setengah sadar. Kemudian temannya membawanya ke Klinik Mulya Darma di Eromoko. Namun, saat sampai di klinik korban sudah meninggal dunia,” kata Anom mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati.
Dia melanjutkan, penyebab kematian Adi belum diketahui secara pasti. Kapolsek menduga penyebab utama kematian Adi antara akibat sengatan lebah dan luka di wajah yang dialaminya karena terjatuh.
Terlepas dari hal itu, sengatan tawon gung bisa mengakibatkan rasa sangat sakit. Tiga hari sebelumnya, ada warga yang juga diserang tawon gung di lokasi yang sama.
Saat itu warga sedang mencari rumput. Akibat sengatan kawanan tawon itu, warga bersangkutan sampai dirawat di rumah sakit selama tiga hari.
Masalah tawon di Wonogiri ditangani UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) di bawah naungan Satuan Polisi Pamong Projo (Satpol PP). Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo menyatakan, UPTD Damkar siap memberantas tawon gung di Pucung Kidul.
Hingga Rabu sore dia belum mendapat laporan keberadaan sarang tawon tersebut. Satpol PP tak bisa langsung mengatasi masalah tawon gung itu karena tidak menutup kemungkinan tawon tersebut menjadi andalan warga untuk mencari pendapatan tambahan.
"Kalau mau mengambil madu perhatikan keselamatan juga. Kalau bisa pakai alat pengaman badan," ujar Waluyo.
Tag
Berita Terkait
-
Diduga Putus Asa, Kakek Gantung Diri di Kandang Sapi Wonogiri
-
Bardiman Tewas Mengenaskan Diserang Tawon Belang Hitam Misterius
-
Sarang Tawon 'Raksasa' Menghebohkan Warga Kali Sari Jakarta
-
Putus Cinta, Hidup Rini Berakhir pada Seutas Tali Rafia
-
Musala Mapolres Wonogiri Diserang, Pelaku Sempat Pamer Kemaluan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut