Suara.com - Anggota DPRD Kota Kupang, Daniel Hurek, meminta pemerintah setempat melakukan pembinaan pada pekerja seks komersial (PSK), sebelum menutup tempat lokalisasi Karang Dempel (KD), Kecamatan Alak, Kota Kupang. Rencanannya, penutupan lokalisasi KD akan dilakukan pemerintah setempat pada awal Januari 2019.
"Pembinaan dan rehabilitasi ini penting dilakukan agar secara bertahap mereka melepaskan diri dari perilaku lama ke perilaku baru atau hidup normal," kata Daniel kepada di Kupang, Jumat (14/12/2018) seperti dilansir dari Antara.
Daniel menjelaskan, penutupan tempat lokalisasi seharusnya bisa merubah prilaku sesorang, dalam hal ini PSK.
"Penutupan lokalisasi itu sesungguhnya merubah perilaku orang. Perilaku yang dijalani rutin menjadi kebiasaan dan dalam kasus pekerja seks komersial(PSK) tergolong "kecanduan"," katanya.
Oleh sebab itu, harus ada fase pembinaan atau rehabilitasi, agar secara bertahap mereka melepaskan diri dari perilaku lama ke perilaku baru atau hidup normal.
"Bila persiapan tidak optimal, saya cemas penutupan lokalisasi akan menimbulkan masalah baru bagi PSK, dan pihak lain yang rentan terhadap perilaku mereka," katanya.
Sebelumnya Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore tetap bersikeras untuk menutup komplek lokalisasi KD mulai 1 Janurai 2019, meski masih terus mendapat tekanan dari para penghuni yang berjumlah sekitar 130 orang.
Para penghuni yang notabene adalah PSK sempat melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD Nusa Tenggara Timur. Dalam aksinya mereka meminta pemerintah untuk tidak menutup lokalisasi tersebut, kecuali pada 2020.
Selain menutup lokalisasi KD, pemerintah rencanannya juga akan merazia hotel-hotel yang memiliki indikasi menampung para PSK .
Baca Juga: Antisipasi Sweeping Susulan, Kawasan Cibubur Sempat Dijaga Petugas PM
"Tidak hanya KD yang akan ditutup, tetapi ada beberapa hotel yang terindikasi menampung PSK juga menjadi sasaran untuk ditutup pada Januari 2019," tambah Plt. Sekda Kota Kupang, Thomas Ga.
Berita Terkait
-
Menteri Yohana Kaget, Satpol PP Jaring PSK Difabel di Kota Larantuka
-
Ditolak PSK, Pemkot Kupang Tetap Akan Tutup Lokalisasi Karang Dempel
-
Demo di DPRD NTT, PSK Minta Penutupan Lokalisasi Karang Dempel Ditunda
-
Pekerja Seks PSK Tolak Lokalisasi Ditutup: Anak Kami Bisa Berhenti Sekolah
-
Tarif Striptis dan Karaoke Plus-plus di Blitar Dipatok Rp 1 Juta
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?