Suara.com - Tersangka pencurian motor, Yulius Lucas Tahapary alias Ulis (35) meninggal di Polresta Depok, pada Rabu (14/11/2018). Namun, polisi membantah tersangka tewas di ruang penyidikan.
Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan, Yulius meninggal bukan di ruang penyidik, melainkan di ruang tahanan karena berkelahi dengan tahanan lain sehingga mengakibatkan luka lebam.
"Bukan di ruang penyidik, tapi di ruang tahanan," kata Firdaus, Jumat (14/12/2018).
Firdaus mengatakan, polisi sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dan sudah menetapkan tahanan yang menjadi tersangka.
Ia menyebutkan ada 13 orang tahanan yang diperiksa dan satu petugas Polresta Depok. Jadi total yang diperiksa ada 14 orang.
"Ada 10 orang tahanan ditetapkan menjadi tersangka, tiga orang tahanan tidak melakukan," ucapnya.
Alasan Polresta Depok menetapkan 10 tersangka tahanan ini karena dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap sejumlah tahanan yang dipilih secara acak dari berbagai kamar tahanan mereka saling menguatkan.
Meski demikian, polisi hingga saat ini belum memiliki bukti perkelahian antar tahanan yang menyebabkan Yulius meninggal. Ditetapkannya tiga tersangka berdasarkan keterangan dari tahanan.
"Pelakunya dari tahanan. Satu kepala kamar jadi tersangka. Pemeriksaan ini tidak satu dan dua saksi tapi banyak," ucap dia.
Baca Juga: Rekomendasi KY Soal Integritas Hakim Ketika Mutasi Sering Diabaikan MA
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Satu Buronan Kasus Pengeroyokan TNI Akhirnya Ditangkap
-
2010-2018, Mayoritas Pelaku Kekerasan Pembela HAM Adalah Polisi dan Hakim
-
Lagi, Ribuan e-KTP Ditemukan Tercecer di Pariaman
-
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Dufi, Tiga Tersangka Peragakan 28 Adegan
-
Bantu Perwira Polri Bunuh Rusa, Empat Warga Jadi Tersangka
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional