Suara.com - Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean, membeberkan bukti-bukti sudah mereka peroleh usai melakukan investigasi lapangan terkait perusakan atribut dan alat peraga Partai Demokrat di Pekanbaru, Provinsi Riau pada Sabtu, (15/12/2018).
Perusakan alat peraga atau atribut Partai Demokrat membuat Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berang dan meradang. Saat perusakan dilakukan tersebut, seorang pelaku sudah ditangkap bernama Heryd Swanto (22).
"Kita dapat informasi, tapi akan kami kembangkan lagi, ini pelakunya sekelompok orang lebih dari 20 orang," kata Ferdinand seperti dilansir Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Minggu (16/12/2018).
Menurut dia, dari pelaku yang interegosi sebelumnya, tersebut nama seseorang. Itu menjadi landasan Demokrat menelusuri nama yang disebut itu.
'Kami datangi ke tempat pelaku kerja, dan tempat penyuruhnya, semoga kami salah. Kami sudah melakukan penyelidikan di lapangan, patut diduga ada kaitan dengan kekuasaan dan penguasa," jelas Ferdinand.
Di tempat kerja pelaku, kata dia, di tempat doorsmer atau cucian motor, terdapat mobil sedan merah dan pick up merah.
"Intinya begitu, merah, tapi bukti ini akan kami kejar terus," tambahnya.
Untuk info valid lainnya, Ferdinand berjanji akan membeberkan semua nanti ke media.
"Ini ada kaitannya dengan kekuasaan dan penguasa, saya tidak mau sebut nama partai," tutupnya.
Baca Juga: Pendiri Aplikasi HQ Trivia Ditemukan Tewas
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyayangkan insiden perusakan baliho dan atribut partai dan bergambar dirinya oleh orang tak dikenal, saat ia berkunjung ke Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).
SBY pun memerintahkan anak buahnya untuk mencabut semua bendera, baliho, spanduk, poster, penyambutan terhadap kunjungannya ke Pekanbaru, Riau.
”Lebih baik kita mengalah dan diturunkan dari pada bendera, baliho kita dirobek, diturunkan, diinjak. Sama saja dengan merobek saya, menginjak dan dibuang ke selokan," kata SBY.
Berita Terkait
-
Atribut Demokrat Dirusak di Riau, Neno Warisman : Hal yang Biasa
-
Sandiaga Minta Pelaku Perusak Atribut Demokrat Diproses Secara Transparan
-
Ditelepon Megawati, Kapitra Batal Polisikan SBY
-
Atribut Partai Demokrat Dirusak, SBY : Saya Tak Pernah Menuduh PDIP
-
Polisi Hebat, SBY Yakin Kasus Perusakan Atribut Partai Demokrat Akan Tuntas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru