Suara.com - Tudingan yang menyebut otak dibalik perusakan alat peraga milik Partai Demokrat bernama Budi yang juga disebut-sebut sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dibantah oleh Ketua DPD PDIP Riau, Rokhmin Dahuri.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan di masa Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut menegaskan, Budi disebut-sebut otak perusakan bukanlah kader mereka.
"Dia bukan simpatisan apalagi kader," tegas Rokhmin, seperti dilansir Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Minggu (16/12/2018).
Diketahui, nama Budi atau Budi Tayo, muncul pertama kali saat pelaku perusakan yang ditangkap, Heryd Swanto 'bernyanyi' dan divideokan. Rokhmin menjelaskan, ia sudah menelusuri dan mengumpulkan seluruh pengurus DPC se-Provinsi Riau. Bahkan PAC di Kota Pekanbaru guna mencari oknum ini.
"Termasuk sekretaris kita ini, tapi kita tidak menemukan nama itu," ujarnya didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Riau, Syafaruddin Poti dan Bendahara DPD Ma'mun Solihin.
PDIP, kata dia, mempunyai data akurat dalam kasus ini. Sehingga Rokhmin berani membantah tuduhan yang sudah diarahkan ke partainya tersebut.
"Bukan anggota kami, mari sama-sama kita buktikan, sekarang kan sudah diselidiki Polda Riau, kita tunggu saja," ujarnya lagi.
Rokhmin mengatakan, berdasarkan AD/ART maupun ketentuan lain di PDIP, tidak pernah diajarkan dan diperbolehkan untuk berpolitik dengan kecurangan yang bersifat brutal.
"Kami diminta berpolitik dengan akhlakul dan politik yang elegan," tambahnya.
Mantan menteri ini juga menyayangkan pernyataan dari sahabat-sahabatnya di kubu Partai Demokrat mengarahkan tuduhan ke partainya, apalagi saat ini sedang pesta demokrasi.
"Harusnya dalam suka cita pesta demokrasi ini, setiap tokoh partai harusnya bisa meneduhkan suasana agar kita bisa memilih pemimpin berkualitas saat pemilu nanti," ujar Rokhmin.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengalami hal yang sama, yaitu bendera partainya diturunkan, bahkan spanduk calegnya juga dirobek.
"Spanduk Kapitra juga dirobek, dan kami juga sudah melaporkan tindakan ini, tapi kami tidak mau berburuk sangka, biarlah kepolisian menelusuri," tutupnya.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Perusakan Atribut Demokrat, Ferdinand: Ada Sedan Merah
-
Atribut Demokrat Dirusak di Riau, Neno Warisman : Hal yang Biasa
-
Sandiaga Minta Pelaku Perusak Atribut Demokrat Diproses Secara Transparan
-
Ditelepon Megawati, Kapitra Batal Polisikan SBY
-
Atribut Partai Demokrat Dirusak, SBY : Saya Tak Pernah Menuduh PDIP
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota