Suara.com - Kepolisian Indonesia menggandeng Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu terkait kasus pengerusakan atribut Partai Demokrat. Polri menyebut ada unsur pidana dalam insiden pengerusakan Atribut Demokrat yang terjadi di Pekan Baru, Riau beberapa waktu lalu.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan para pelaku bisa terjerat tindak pidana umum atau tindak pidana pemilu. Hal itu dikatakan Dedi saat ditemui di Mabes Polri, Senin (17/12/2018).
"Ada beberapa tindak pidana yang ditetapkan dan kita bekerjasama dengan Bawaslu. Jika itu masuk ranah tindak pidana pemilu akan ditangani Bawaslu,"ujarnya.
Namun Dedi enggan memberikan keterangan lebih mendalam terkait pengerusakan atribut partai Demokrat tersebut. Ia mengaku pihak Polda Riau secepatnya akan merilis kasus itu kepada Media.
"Hari ini akan dirilis oleh pak Kapolda Riau secara lengkap," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui tidak bisa memercayai sejumlah orang merusak baliho partai dan gambar dirinya, saat dia berkunjung ke Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).
SBY sendiri mengakui mendapat kabar tersebut, Jumat (14/12) malam dari petinggi partai setempat. Pada awalnya ia mengakui tidak percaya. Tapi setelah melihat langsung ke lokasi pada Sabtu pagi, ia merasa kecewa.
"Saya tidak langsung percaya, tapi kenyataan pahit ini memang benar saya terima. Saya sengaja melihat ke jalan pagi ini, ternyata memang benar, ada yang dirobek dibuang ke parit-parit," kata SBY seperti diberitakan Riau Online—jaringan Suara.com.
Polisi meringkus terduga pelaku berinisial HS terkait kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru. Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, HS masih menjalani pemeriksaan setelah ditangkap.
Baca Juga: Kader Disebut Jadi Otak Perusakan Atribut Demokrat, Begini Reaksi PDIP
"Laporan diterima Polresta Pekanbaru. Sementara satu orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Sunarto.
Berita Terkait
-
Kader Disebut Jadi Otak Perusakan Atribut Demokrat, Begini Reaksi PDIP
-
Fakta Baru Perusakan Atribut Demokrat, Ferdinand: Ada Sedan Merah
-
Atribut Demokrat Dirusak di Riau, Neno Warisman : Hal yang Biasa
-
Djarot : Zaman Pak SBY yang Dibangun di Sumatera Utara Ini Apa?
-
Ditelepon Megawati, Kapitra Batal Polisikan SBY
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting