Suara.com - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait pelaksanaan acara Reuni Akbar 212 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada 2 Desember lalu. Hasilnya, mayoritas pemilih PDI Perjuangan tidak menyukai adanya aksi reuni akbar yang digelar eks pedemo anti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tersebut.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby menjelaskan, dari 1.200 responden yang terlibat, sebanyak 58,5 persen mengetahui adanya Reuni Akbar 212. Dari 58,5 persen itu, hampir mayoritas pemilih masing-masing parpol menyukai adanya acara Reuni 212, terkecuali PDIP.
Dari hasil survei, sebanyak 46 persen responden pemilih PDIP tidak suka dengan acara Reuni 212. Sementara, sebesar 37 persen suka dengan aksi tersebut dan 17 persen memilih untuk tidak tahu atau tidak menjawab.
"Catatannya adalah di partai PDIP memang terbagi. Mereka yang menyatakan suka 37 persen yang menyatakan 46 persen di konstituen partai PDIP," kata Adjie di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018).
Sedangkan di luar PDIP, mayoritas konstituen partai atau pemilih partai pada Pemilu 2019 nanti masing-masing menyukai adanya acara reuni 212 tersebut. Baik dari pemilih partai pendukung Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin dan Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno banyak yang menyukai aksi tersebut.
"Mayoritas rata-rata di atas 50 persen atau bahkan atau lebih besar dari itu menyatakan suka dengan reuni 212," ujarnya.
Adapun daftar pemilih pendukung partai pengusung Jokowi-Maruf Amin yang menyukai acara reuni 212, yakni:
1. Golkar 55,9 persen
2. PKB 42,5 persen
3. PPP 69,2 persen
4. Nasdem 48 persen
5. Perindo 61,5 persen
Sementara itu, daftar persentase dari pemilih partai pengusung Prabowo-Sandiaga yang menyukai acara reuni 212 adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Stadion Maracana Jadi Venue 5 Laga Copa America 2019
1. Gerindra 78,5 persen
2. Demokrat 76,2 persen
3. PKS 93,5 persen
4. PAN 66,7 persen
Untuk partai lainnya seperti Hanura, PBB, Garuda, Partai Berkarya, PKPI dan PSI tidak dilibatkan dalam survei tersebut karena basis pemilihnya dianggap terlalu kecil.
Survei di atas dilakukan sejak 5 sampai 12 Desember 2018 dengan menggunakan metode sampling multistage random sampling. Survei itu melibatkan 1.200 responden dengan acara wawancara tatap muka dan dukungan media kuesioner.
Adapun margin of error dari survei tersebut mencapai kurang lebih 2,8 persen. Selain melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, survei ini juga dilengkapi dengan metode Forum Grup Discussion (FGD) serta analisis media dan wawancara mendalam.
Berita Terkait
-
Survei LSI: Seperempat Pemilih Indonesia Suka Reuni Akbar 212
-
Dua Atribut Parpol Dirusak, Maruf: Siapa Saja yang Merusak Harus Ditindak
-
Wiranto Ungkap Perusak Atribut PDIP dari Demokrat: Infonya dari Kapolri
-
Wiranto Jawab Kekesalan SBY: Saya Bukan Mengarang
-
Prabowo Subianto: Mata Wartawan Ada di Dengkul
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Menteri Mukhtarudin:Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka