Suara.com - Pastur Gereja Santo Paulus Pringgolayan, Romo Agustinus Aryawan mengakui keluarga almarhum Albertus Slamet Sugihardi hanya menggelar doa di panti Paroka, Senin (17/12/2018) malam.
Hal itu dilakukan setelah keluarga dilarang warga setempat untuk melaksanakan doa di rumah duka, menyusul ada aksi pemotongan nisan salib saat pemakaman Albertus dilaksanakan.
“Saya dengar faktanya ada doa di sini (gereja) di ruang Panti Paroki,” kata Romo Agustinus saat ditemui di gereja Santo Paulus, Rabu (19/12/2018).'
Namun, Romo Agustinus tak mengetahui apakah keluarga terpaksa melaksanakan doa bersama di gereja karena ada larangan dari warga setempat. Dia hanya menjelaskan jika doa bersama untuk almarhum Albert digelar pihak keluarga di area gereja.
“Doa itu di mana saja boleh, tapi apakah tidak boleh di rumah saya tidak katakan begitu, tapi saya melihat ada doa di sini di Paroki," teranganya.
Dia juga tak bisa menyimpulkan apakah ada intervensi hingga keluarga berpindah lokasi saat melaksanakan doa bersama untuk almarhum Albertus. Meski demikian, Romo Agustinus memastikan jika keluarga menggelar doa di gereja.
"Saya hanya melihat itu faktanya. Mengapa di situ saya tidak menyimpulkan," kata dia.
Terkait hal ini, Slamet Riyadi, Ketua Rukun Warga menyangkal adanya pelarangan warga kepada keluarga Albert untuk menggelar doa bersama di rumah duka. Justru, Slamet mengaku senantisa mengimbau agar warganya mengedepankan kerukunan antarumat beragama.
“Kita menghimbau supaya menjaga kerukunan warga supaya sembahyangan di luar gak di sini, ini antara penggurus RT RW dan Warga yang keluarga sudah tidak ada masalah sudah legowo,’’ kata Slamet
Baca Juga: Tewas Telanjang, Siska Kerja di Perusahaan MLM Kesehatan
Sebelumnya, terjadi aksi pemotongan nisan salib di makam warga bernama Albertus. Aksi pemotongan salib itu dilakukan karena menjadi salah satu syarat agar jasad lelaki berusia 60 tahun itu bisa dimakamkan di TPU Jambon. Warga sekitar awalnya protes karena jasad Albertus hendak dimakamkan di area TPU khusus muslim. Setelah berembuk, warga memperbolehkan jasad Albertus dimakamkan dengan syarat nisan salib di makamnya dipotong sehingga menjadi huruf T.
Kontributor : Abdus Somad
Tag
Berita Terkait
-
Selain Nisan Salibnya Dipotong, Keluarga Dilarang Berdoa di Pusara Albertus
-
Yang Aneh dalam Insiden Pemotongan Nisan Salib di Makam Slamet
-
Salib Nisan Warga Katolik di Jojga Digergaji, Ini Cerita Versi Ketua RT
-
Geger Tanda Salib Nisan Warga Katolik di Yogyakarta Dipaksa Dipotong
-
Nisan Raksasa Orang Penuh Dosa Ini Diprotes Warga Probolinggo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!