Suara.com - Petugas keamanan Apartemen Kebagusan City mengklaim sudah menjalankan prosedur standar atau SOP dengan mengizinkan masuk Hidayat ke unit apartemen Sisca.
Belakangan Hidayat membunuh Sisca dengan sadis. Sisca ditusuk-tusuk sampai belumuran darah.
Pihak sekuriti mengkalim terjadinya insiden tersebut bukan kesalahan mereka. Hal itu dikatakan kepala sekuriti Apartemen Kebagusan City, Bernard saat dikonfirmasi Suara.com.
"Karena kan pelaku naik dijemput oleh korban, jadi tidak ada kesalahan prosedur dari Divisi Satuan Pengamanan kita," ujarnya, Jumat (21/12/2018).
Ia menambahakan selama ini pengaman sudah dianggap ketat. Penggunaan CCTV juga sudah terbilang maksimal dalam memantua setiap pergerakan di kawasan apartemen.
"Kalau CCTV saya rasa sudah cukup karena sejak masuk gerbang sampai di tiap lantai apartemen, termasuk lift sampai parkir kita sudah cukup, ada lebih 180 titik CCTV di apartemen Kebagusan City," bebernya.
Hingga saat ini, ia mengatakan konidis aprartemen sudah aman terkendali.
Dengan lengkapnya pengamanan tersebut, ia berharap kedepan tidak ada lagi isinden pembunuhan yang terjadi di Apartemen Kebagusan City.
Sebelumnya, Hidayat ditangkap oleh Polres Jakarta Selatan karena membunuh Sisca di apartemen milik perempuan berumur 34 tahun. Usut punya usut pembunuhan tersebut terjadi karena Hidayat yang bertujuan memuaskan nafsu birahi Sisca meminta uang jasa sebesar Rp 2 juta di muka. Padahal Hidayat belum sempat memuaskan melayani Siska. Siska lantas menolak permintaan tersebut.
Baca Juga: Lokasi Pembunuhan Sisca di Apartemen Kebagusan Masih Digaris Polisi
Pertikaian itulah yang menjadi awal keributan antara mereka berdua. Ujungnya, Sisca tewas dibunuh dengan beberapa luka tusuk di pinggan dan perutnya. Siska ditemukan di dalam kamarnya dalam keadaan telanjang dan tidak bernyawa.
Berita Terkait
-
Lokasi Pembunuhan Sisca di Apartemen Kebagusan Masih Digaris Polisi
-
Sisca Tewas Bugil karena Baju Transparannya Lepas saat Rebut Pisau Dayat
-
Polisi Dalami Motif Lain Pembunuhan Wanita Telanjang di Apartemen Kebagusan
-
Janjian di Kolam Renang, Kencan Sisca sama Cowok Panggilan Berakhir Tragis
-
Tewas Telanjang, Sisca Dibunuh Petugas Kebersihan yang Jadi Cowok Panggilan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu