Suara.com - Nasib Sisca Icun Sulastri (34) berakhir tragis setelah sepakat melakukan kencan dengan Hidayat (22), cowok panggilan yang dikenal korban melalui aplikasi pesan elektronik, MeChat. Sebelum dibunuh, Sisca sempat menjemput tersangka yang menunggu di kolam renang di Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2018) sore.
"Sekitar pukul 17.30 pelaku tiba di apartemen, korban (lalu) menjemput pelaku di kolam renang," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Sinjaya, Kamis (20/12/2018).
Setelah bertemu di kolam renang, korban kemudian mengajak tersangka ke dalam kamar apartemen.
"Korban menjemput pelaku dan kemudian naik bersama ke kamar korban," kata Andi.
Namun, untuk melayani hasrat seksual korban untuk melakukan hubungan intim, Hidayat lalu menangih uang sebesar Rp 2 juta yang awalnya sempat dijanjikan Sisca. Akan tetapi, korban menolak dengan alasan meminta Hidayat untuk melayaninya dulu di atas ranjang. Buntut dari kejadian itu akhirnya keduanya pun terlibat cekcok mulut. Saat itu, tiba-tiba tersangka langsung mengambil pisau dapur dan mengancam untuk membunuh korban.
"Pelaku mengambil pisau didekat TV untuk mengancam korban," kata dia.
Ketik terjadi ribut besar, Hidayat lalu menusuk korban sebanyak dua kali di bagian pinggang. Karena melawan dan berteriak, pelaku juga menyekap mulut korban dengan menggunakan tangan. Siska baru roboh setelah kembali menerima tusakan pisau di bagian lengan kiri.
"Setelah korban diam kemudian pelaku meninggalkan korban dengan membawa dompet korban, 2 hp korban, dan pisau," katanya.
Polisi meringkus Hidayat di rumah orang tuanya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, siang tadi. Usai dibekuk, Hidayat ditetapkan sebagai tersangka dan kini sudah mendekam di rumah tahanan Polres Metro Jaksel. Hidayat dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Baca Juga: Gubernur Papua Minta Jokowi Tarik Pasukan TNI dan Polri dari Nduga
Sebelumnya, perempuan bernama Sisca ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di kamar 19A18, Tower A, Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan pada Selasa (18/12/2018) sore. Saat ditemukan tewas dalam kondisi bugil di atas kasur, terdapat banyak luka di tubuh perempuan cantik itu. Terkait penemuan mayat itu, polisi pun lalu menyimpulkan jika perempuan itu merupakan korban pembunuhan.
Tag
Berita Terkait
-
Tewas Telanjang, Sisca Dibunuh Petugas Kebersihan yang Jadi Cowok Panggilan
-
Dihabisi Cowok Panggilan, Sisca Dua Kali Menjanda
-
Dibekuk di Rumah Ortu, Pembunuh Sisca Sempat Sembunyi di Kolong Kasur
-
Tewas Bugil di Apartemen, Siska Dibunuh Cowok Panggilan Pakai Kabel Charger
-
Petunjuk CCTV Apartemen Ungkap Jejak Pembunuh Sisca
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan