Suara.com - Empat bocah SMA Fahri (14), Rizki Kurniawan (16), Umar Maulana (15) dan Saidah (15) selamat dari terjangan tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. Mereka itu lolos dari maut karena saat tsunami Selat Sunda menerjang, Anak SMA Cilegon itu panjat pohon kelapa.
Fahri, Rizki Kurniawan, Umar Maulana dan Saidah tengah berkemah di Pulau Sangiang, Kabupaten Serang. Tiba-tiba tempat mereka camping diterjang gelombang setinggi 5 meter.
Mereka berlari dan memanjat pohon kelapa di Pulau Sangiang. Dari atas pohon, Fahri, Rizki Kurniawan, Umar Maulana dan Saidah melihat gelombang tsunami Selat Sunda memporak-porandakan tendanya.
Pasca tsunami Selat Sunda terjadi, Fahri, Rizki Kurniawan, Umar Maulana dan Saidah menunggu bantuan hampir 12 jam di Pulau Sangiang. Akhirnya, keempatnya berhasil dievakuasi Tim gabungan dari Basarnas, Kesatuan Penjagaan Laut Dan Pantai (KPLP) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Banten, Minggu (23/12/2018).
Dengan menggunakan Kapal milik Basarnas Banten empat korban yang keseluruhannya merupakan warga Lingkungan Karang Tengah, Kelurahan Pabean, Kota Cilegon. Mereka dievakuasi ke Pelabuhan Petikemas Indah Kiat Merak.
Fahri, salah seorang korban Tsunami Selat Sunda, mengungkapkan saat itu ia bersama empat orang temannya sedang mengisi masa liburan dengan berkemping di Pulau Sangiang. Tiba-tiba, saat ia berada di dalam tenda ia langsung dikagetkan dengan datangnya air laut setinggi 5 meter menerjang dirinya bersama teman-temannya.
“Pas lagi tidur di tenda, tiba-tiba bangun kaya ada yang jailin. Nah, pas keluar tenda kaget liat ombak langsung datang dan menghantam kalau di liat ketinggiannya sampe 5 meter,” kata Fahri, saat dikonfirmasi media di pelabuhan Petikemas Indah Kiat, Merak.
Fahri kembali menceritakan, bahwa dirinya bisa selamat dari maut karena pada saat diterjang ombak besar ia berpegangan pohon kelapa yang tak jauh dari tenda yang didirikan. Dengan sekuat tenaga dia menaiki pohon kelapa.
Hingga 3 jam lamanya Fahri dan tiga temannya berada di atas pohon kelapa.
Baca Juga: Takut Tsunami Susulan, Warga Pesisir Lampung Selatan Mengungsi ke Sekolah
“Ombak langsung ngegulung. Saya dan teman-teman bisa selamet karena pegangan pohon kelapa, sempet terombang ambing pas airnya surut langsung turun dari pohon,” bebernya.
Meski Fahri dan tiga teman lainny berhasil selamat dari amukan gelombang, satu rekan mereka lainnya Asrul hingga Minggu malam belum diketahui nasibnya.
Kepala Kantor KSOP Kelas 1 Banten Herwanto mengatakan, jika pihaknya hanya menerima sebanyak tiga orang korban tsunami yang dievakuasi di Pelabuhan Petikemas Indah Kiat Merak.
“Ada tiga orang korban yang di bawa oleh Basarnas dan langsung dievakuasi ke Kapal Celurit milik KPLP tanjung Priuk untuk perawatan awal. Informasinya yang selamat dan dibawa ke sini (pelabuhan) ada tiga orang, satu orang dibawa ke Anyer dan satu orang lagi atas nama Asrul belum diketemukan kita bersama tim Basarnas dengan semaksimal mungkin akan terus melakukan pencarian,” ungkapnya.
Herwanto mengatakan, pihaknya belum maksimal untuk melakukan proses evakuasi, pasalnya kondisi cuaca di perairan Selat Sunda tidak bersahabat. Ketinggian gelombang laut di Perairan Selat Sunda mencapai tiga hingga empat meter.
“Hari ini kita tidak bisa bergerak karena cuaca tidak menguntungkan. Ketinggian gelombang di perairan Selat Sunda mencapai 3 sampai 4 meter. Informasi dari Basarnas wisatawan dan pengunjung pulau sudah berhasil dievakuasi di lokasi tinggal penduduk setempat yang belum di evakuasi,” ujarnya. (BantenHits.com)
Berita Terkait
-
Takut Tsunami Susulan, Warga Pesisir Lampung Selatan Mengungsi ke Sekolah
-
Diterjang Tsunami, Empat Orang Tewas Saat Liburan Keluarga di Banten
-
Top 3: Tewas Tersapu Tsunami, Artis Minta Teman Cepat Pulang
-
Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Tsunami, Prabowo: Ada Kenalan Saya
-
Tangani Korban Tsunami di Selat Sunda, Ini yang Dilakukan IDI
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
843 Perusahaan Buka Lowongan di Program Magang Nasional Kemnaker
-
Heboh Kabar Pertalite Dicampur Etanol, Pertamina Patra Niaga: Hoaks!
-
Pamer Fasilitas Lengkap IKN Sudah Beroperasi, Wanita Ini Dituding Buzzer: Dibayar Berapa Mbak?
-
Prabowo Angkat Dirgayuza Setiawan dan Agung Gumilar Saputra Jadi Asisten Khusus, Apa Perannya?
-
Singgung Kambing dan Macan, Komjen Chryshnanda: Reformasi Polri Harus Dimulai dari Pimpinan!
-
Klarifikasi Lengkap Menu MBG Depok: Dari Pangsit Isi Ayam-Telur hingga Sidak Badan Gizi Nasional
-
WN Asal Nigeria Terbanyak Langgar Aturan Keimigrasian di Indonesia, Ini Kasusnya!
-
PP Baru Izinkan Ormas dan Koperasi Kelola Tambang, PERHAPI Peringatkan Risiko Keselamatan
-
Menu MBG Berisi Kulit Pangsit Jadi Kontroversi, Klarifikasi Pihak SPPG Mampang 1 Bikin Publik Geram
-
Dipimpin Velix Wanggai, Ini Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua