Suara.com - Uskup Agung Mgr. Ignatius Suharyo mengajak seluruh warga agar dapat mengikuti pesta demokrasi Pemilu 2019 dengan tertib dan damai. Ignatius meminta agar tidak menggunakan agama untuk kepentingan politik.
Ignatius mengatakan, untuk mewujudkan pesta demokrasi yang khidmat tentu bisa dicapai dengan tidak memperalat agama sebagai kepentingan politik. Sebab, hal itu dapat merusak nilai-nilai demokrasi yang ada di Indonesia.
"Demokrasi yang berhikmat tentu saja bukan demokrasi dengan instrumentalisasi dengan agama. Agama diperalat untuk kepentingan politik, itu kan nggak bagus ya," kata Ignatius dalam konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa (25/12/2018).
Tak hanya itu, Ignatius juga mengajak seluruh warga Indonesia untuk menjauhi praktik penyebaran kebohongan hingga fitnah. Melakukan kekerasan dalam pesta demokrasi pun dapat melunturkan nilai demokrasi itu sendiri.
Menurut dia, pesta demokrasi tak sekadar seremoni prosedural saja. Melainkan ada nilai-nilai yang harus diperjuangkan untuk mewujudkan demokrasi sesungguhnya.
"Nilai tertinggi dari demokrasi adalah kebaikan bersama. Tidak dengan menyebarkan kebohongan, tidak dengan menyebarkan fitnah, tidak menggunakan kekerasan," papar Ignatius.
Untuk diketahui, pada 2019 mendatang seluruh warga Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara serentak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional