Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sekitar 177 pelajar mengalami kekerasan seksual sepanjang tahun 2018. Untuk mencegah kasus tersebut terulang, KPAI menyarankan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan untuk membuat program pendidikan kesehatan reproduksi kepada peserta didik.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti menilai perlu adanya penyadaran terhadap peserta didik ihwal bagian sensitivitas dalam tubuh mereka yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Hal itu, kata Retno setidaknya bisa meminimalisir terjadinya tindak kekerasan seksual yang belakangan ini kerap dilakukan pelaku pendidik terhadap peserta didik di lingkungan sekolah.
"Saya pikir itu sangat penting mengingat tingginya angka kekerasan seksual tahun 2018 yang dilakukan oknum guru terhadap sejumlah siswanya di lingkungan sekolah," kata Retno di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).
Berdasarkan catatan KPAI, Retno menyebut sedikitnya 177 peserta didik mengalami kekerasan seksual sepanjang tahun 2018. Kekerasan seksual terhadap anak tersebut terjadi di lingkungan sekolah yang dilakukan terbanyak oleh oknum pendidik di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sementara dari total 177 orang, Retno mengungkapkan sebanyak 135 korban adalah anak laki-laki. Sedangkan 42 korban anak perempuan.
"Korban tidak hanya murid perempuan tetapi juga murid laki-laki. Bahkan trend di tahun 2018 justru murid laki-laki lebih rentan menjadi korban dibandingkan murid perempuan," imbuhnya.
Menurut Retno, sejauh ini belum ada upaya yang berarti dari Dinas Pendidikan dalam tahap menyeleksi para pekerja pendidik. Ia menyebut seleksi yang dilakukan hanya sebatas tes kemampuan akademis tanpa mengedepankan tes kepribadian.
"Ini sulit karena guru kalau dites hanya kemampuan otak dan mengajar. Jarang bicara kepribadian. Beberapa dari mereka yang lolos ternyata malah pedofil," pungkasnya.
Baca Juga: Fakta Miris Kokain, Zat yang Bikin Steve Emmanuel Dibui
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?