Suara.com - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso lebih memilih melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) daripada membiarkan negara runtuh. Djoko mengaku rela dihukum untuk menyelamatkan kondisi negara.
Ucapan tersebut diungkapkan Djoko saat ditanyakan apabila ada isu pelanggaran HAM Prabowo yang akan diangkat pada sesi debat Capres - Cawapres. Isu HAM sendiri akan menjadi tema pada sesi debat perdana yang digelar pada 17 Januari 2019 mendatang.
Djoko mengaku tidak khawatir apabila isu pelanggaran HAM mantan Danjen Kopassus itu kembali diungkit dalam sesi debat. Membela Prabowo, Djoko menyebut pelanggaran HAM perlu dilakukan sebagai salah satu pilihan bagi anggota yang sedang bertugas di tengah krisis.
"Nggak (khawatir). Kalau disuruh saya melanggar HAM, 5 tahun lalu saya pernah ditanya itu, melanggar HAM atau negara ini jadi rusak atau runtuh. Lebih baik melanggar HAM. Kan saya saja yang (nantinya) dihukum (di samping) negara tetap utuh. Itu pilihan-pilihan bagi orang yang bertugas di wilayah-wilayah krisis," kata Djoko dalam acara 'Ngobrol Bareng Djoksan' di Bos Cafe, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).
Kemudian Djoko mengungkapkan pandangannya soal isu pelanggaran HAM yang dilakukan Prabowo pada 1998 lalu. Saat itu Prabowo dituduh menculik aktivis saat masih aktif menjadi Panglima Kostrad.
Djoko sempat heran isu itu kembali muncul saat Prabowo mendaftarkan diri sebagai Calon Presiden di Pemilu 2019. Namun, saat Ketua Umum Partai Gerindra itu menjadi pendamping Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009, isu tersebut sama sekali tidak berhembus.
"HAM itu daur ulang, dulu waktu Pak Prabowo jadi cawapresnya Bu Megawati tidak diserang. Lolos-lolos saja. Sekarang yang diperhatikan Pak Prabowo dituduh melanggar HAM dalam kurun waktu peralihan," ujarnya.
"Jadi itu pasti akan keluar, sudah pastilah. Cuma kalau sekarang melanggar HAM, itu lebih berat. Itu tuduhan ke Prabowo saat jaman peralihan. Nah sekarang ini sudah zaman normal, bahaya kalau ada tuduhan melanggar HAM," pungkasnya.
Baca Juga: Stadion BMW Akan Dirancang Mirip Camp Nou Barcelona
Berita Terkait
-
Ada Kader Mundur, PAN: Berjuang 100 Persen Menangkan Partai dan Prabowo
-
Ditawari Posko Pemenangan, Kubu Prabowo Akan Tinjau Rumah Tetangga Jokowi
-
Besok, PKS dan Gerindra Bertemu Bahas Pengganti Sandiaga di Jakarta
-
Ketua BPN: Prabowo Bukan Merangkul, Tapi Didukung Massa Muslim
-
Tak Takut Debat HAM, Ketua BPN: Dulu Prabowo Cawapres Megawati Lolos Aja
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan