Suara.com - Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut kasus pungutan liar atau pungli jenazah korban tsunami Selat Sunda di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang bukan wewenangnya. Tapi Wahidin Halim mengecam aksi pungli jenazah korban tsunami Selat Sunda.
Wahidin Halim mengataka pemalak keluarga korban tsunami Selat Sunda itu tidak punya perasaan. Sebab memanfaatkan musimah tsunami Selat Sunda untuk mencari keuntungan.
“Saya sebagai gubermur mengecam itu (pungli). Meskipun bukan kewenangan saya, karena itu terjadi di RS Serang,” kata Wahidin.
“Nggak punya hati dan termasuk kelompok syaitoniah. Karena kelakuan yang termasuk sifat-sifat syaitoniah. Saya kecam betul itu,” tambahnya.
Wahidin Halim mendukung polisi memproses hukum pelaku pungli jenazah korban tsunami Selat Sunda.
Polda Banten menetapkan tiga tersangka kasus pungli jenazah korban tsunami Selat Sunda di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang.
Mereka adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) berinisial F, dan dua karyawan darisebuah perusahaan swasta berinisal I dan B. Ketiganya dijerat pasal 12 huruf E UndangUndang-Undang No 20/2001 tentang perubahan atas Undang-Undang No 31 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. (Bantennews.co.id)
Berita Terkait
-
Ada Kejadian Aneh di Makam Andi Seventeen, Diungkap Erix Soekamti
-
Jurnalis Bekasi Galang Dana untuk Korban Tsunami Selat Sunda
-
Seharusnya Gratis, Keluarga Korban Tsunami Dipungut Rp 2-3 Juta
-
Masih Berkabung, Band Wali Tetap Isi Acara Malam Tahun Baru
-
Kenang Seventeen, Ariel NOAH Bawakan Tembang 'Jaga Selalu Hatimu'
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Bareskrim Gelar Mediasi Selasa Depan: Lisa Mariana Siap Bertemu, Tapi Ridwan Kamil Bimbang
-
Muncul Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk': Suara Protes Pengguna Jalan Terhadap Sirene dan Strobo Ilegal
-
Geger Keluarga Cendana! Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN, Misteri Apa di Baliknya?
-
Link Isi Survei Lingkungan Belajar 2025 untuk Guru dan Kepala Sekolah PAUD, SD, SMP, SMA
-
Ancang-ancang Prabowo: Komisi Reformasi Polri Bakal Dibentuk Bulan Depan, Dipimpin Ahmad Dofiri?
-
Hitung-Hitungan Total Gaji Erick Thohir sebagai Menpora dan Ketum PSSI
-
Pengamat Politik Soroti Reshuffle Kabinet Prabowo: Akomodasi Politik Tak Terbantahkan?
-
Misteri Lenyapnya Irjen Krishna Murti dari Medsos, Buntut Isu Perselingkuhan dengan Kompol AP?
-
Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng
-
Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?