Suara.com - Kawasan kali Sentiong atau biasa disebut Kali Item yang ada di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara sempat heboh di media sosial. Penyebabnya adalah munculnya busa berwarna putih yang menyelimuti sungai yang dikenal dengan baunya tersebut.
Dari pantauan di lokasi, Rabu (2/1/2019), busa yang ada di Kali Item sudah tidak ada. Namun, kondisi air masih tampak kotor. Banyak terdapat sampah plastik maupun sterofom yang mengambang di sepanjang kali.
Tidak itu saja, bau tidak sedap juga masih tercium di Kali Item. Beberapa petugas UPK Badan Air tamoak sedang membersihkan kawasan Kali Item. Mereka membersihkan bagian bawah sungai sejak pagi.
Di kawasan ini, sebelumnya sempat dipasangi jaring waring yang menyelimuti sepanjang Kali Item. Pemasangan jaring itu bertujuan untuk meminimalisir bau tak sedap yang ditimbulkan.
Fungsi jaring sebagai penghambat sinar matahari supaya permukaan kali tidak menguap. Hal itu dilakukan karena bau tidak sedap tersebut berasal dari uapan air kali oleh sinar matahari.
Pemprov DKI Jakarta berusaha meninimalisir bau, apalagi Kali Item bersebelahan dengan Wisma Atlet yang sebelumnya dijadikan tempat menginap para atlet di ajang Asian Games maupun Asian Para Games 2018 lalu.
Belakangan, Kali Item kembali heboh, khususnya di media sosial dengan munculnya busa dalam jumlah banyak pada Selasa (1/1/2019) kemarin.
"Itu memang busa awalnya dari Kali Sunter Selatan yang memompa air ke Keramat Sentiong. Jadi airnya kekocok dan muncul busa," ujar Tian, Operator Kali Sunter Selatan, Rabu (2/1/2018).
Sementara Ketua Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kerja Badan Air Jakarta Utara Lambas Sigalingging mengatakan, hal tersebut sudah sering terjadi apabila debit air Waduk Sunter Selatan 1 yang menjadi penampung air sudah melebihi kapasitas penampungan sehingga harus disedot dan dialirkan ke Kali Sentiong.
Baca Juga: 2 Bocah Tergulung Ombak Pantai Natuna Saat Liburan Tahun Baru
Akibat dari penyedotan air tersebut adalah terbentuknya busa yang dihasilkan selama proses operasionalisasi pompa air. Busa tersebut menurutnya dalam kondisi tidak dapat terpecah oleh angin.
"Itu sama seperti yang terjadi di Kali BKT. Kalaupun ada angin dia tidak pecah. Kalau gerojokannya itu sudah kecil artinya limpahan air dari atas sudah berkurang, ya udah kembali normal," ujar dia.
Busa tersebut dapat menghilang segera setelah operasional pompa air berhenti total dan tidak menyedot air kembali.
Berita Terkait
- 
            
              Busa Tebal Muncul Kali Item, Ternyata Ini Penyebabnya
 - 
            
              Penampakan Busa di Kali Item, Pemprov DKI: Itu Hal Biasa, Sering Terjadi
 - 
            
              Kali Item Tiba-tiba Dipenuhi Busa, Warga Heboh
 - 
            
              Anies Pertimbangkan Perbaiki Rumah Korban Crane Kali Item yang Ilegal
 - 
            
              PT Mardadu Janji Urus Nasib Keluarga Korban Tertimpa Crane
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penumpang Tewas, Polisi Buru Sopir Ojol yang Kabur usai Tabrakan di Depan DPR, Ini Identitasnya!
 - 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo