Suara.com - S (18), seorang santriwati pondok pesantren di Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten bersama keluarganya mendatangi Mapolres Lebak, Rabu (2/1/2019) untuk membuat laporan kasus dugaan pencabulan. Diduga pelaku pencabulan itu tak lain adalah pimpinan pondok pesantren berinisial A.
Mengutip laman Bantennews.co.id--jaringan Suara.com, dugaan aksi pencabulan yang menimpa S itu terjadi pada 2017 hingga 2018 lalu. Diduga, santri perempuan itu disetubuhi A layaknya sebagai istri sahnya.
Adi Abdilah, salah seorang pendamping keluarga korban mengatakan, Mapolres belum mau menerima laporan pihak korban. Pelapor menunggu hasil gelar perkara internal polisi.
"Kita enggak bisa menunggu, harusnya kan paralel dan enggak seperti itu. Gelar perkara internal dilakukan, laporan juga ya harus diterima, harusnya kan begitu," kata Adi saat mendampingi korban dan keluarga membuat laporan.
Menurutnya, kasus dugaan pencabulan tersebut sudah diketahui Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). "Juga sudah komunikasi ke pihak Polres," kata dia.
Pengacara S, Dimas Maulana mengaku akan menunggu kabar dari polisi soal kasus dugaan pencabulan santriwati tersebut. Menurutnya, polisi janji akan mengabari keluarga korban setelah melakukan gelar perkara.
"Kita akan tunggu kabarnya sampai sore inilah, mudah-mudahan sore ini ada kabar maksimal sampai besok pagi. Karena tadi penyidik sudah janji akan mengabari kami, hari ini mereka akan melakukan gelar perkara di internalnya dahulu,” kata Dimas.
Sejak berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari polisi terkait adanya dugaan pimpinan ponpes melakukan aksi pemerkosaan terhadap santriwati. Terkait upaya konfirmasi atas kasus itu, Kanit IV PPA Polres Lebak Iptu Yuke belum bisa merespons ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Kreatif, Lelaki Ini Buat Sendiri Jukebox
Berita Terkait
-
Diduga Karena Luka Tembak, Polisi Selidiki Tewasnya Bripka Matheus
-
Edarkan Sabu di Malam Tahun Baru, Saudara Kembar Keburu Dibekuk Polisi
-
Biadab, Ayu Ningrum Dianiaya Pakai Balok Saat Salat di Masjid
-
Petani Dibekuk Polisi Setelah Sebar Teror Bom di Kupang
-
Polisi Depok Tewas di Kuburan, Warga Dengar Suara Mirip Petasan
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah