Suara.com - RA alias Amel, korban pemerkosaan membeberkan jika proses rekrutmen untuk menjadi staf ahli di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tergantung selera para pimpinan dewan pengawas. Bahkan, dia mengakui bekerja sebagai staf ahli kala itu setelag direkrut eks anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Syafri Adnan Baharuddin.
"Memang dewan mempunyai hak untuk merekerut jadi staf ahli. Siapapun boleh tergantung selera dewan memilih siapa yang mau menjadi asisten ahlinya," kata Amel saat ditemui wartawan di Bareskrim Polri, gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Amel juga mengakui jika statusnya menjadi staf ahli Syafri saat itu juga tercatat di BPJS Ketenagakerjaan.
"Diangkat dengan dewan tapi diketahui BPJS Ketenagakerjaan karena dengan SK Kop surat BPJS Ketenagakerjaan," bebernya.
Diketahui, selama bekerja sebagai staf ahli itu, Amel mengaku menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan Syafri selaku atasannya. Aksi rudapaksa itu diduga pertama kali terjadi pada 2016. Dari kurun waktu selama 2016-2018, Amel mengaku sudah menjadi diperkosa Syafri sebanyak empat kali.
Sebelumnya, pengacara Amel, Heribertus menyampaikan, laporan yang dibuat kliennya terkait aksi pemerkosaan eks pejabat BPJS Ketenegakerjaan masih bersifat konsultasi kepada penyidik Bareskrim Polri. Laporan itu belum sepenuhnya diterima polisi karena ada beberapa pasal yang harus dikonstruksikan kembali.
"Kita tadi dari unit PPA dimana kita sudah sifatnya konseling karena ada beberapa pasal yang kita laporkan dan kemudian kita sedang mensortir bukti-bukti itu," kata Heribertus.
Terkait kasus ini, Heribertus juga mengaku masih memilah-milah barang bukti yang cocok untuk diserahkan ke polisi. Sebab, dia mengaku pihaknya hanya berfokus kepada dugaan cabul yang dilakukan Syafri kepada Amel.
"Ya itu bahwa kita tolong disortir karena bawa barang bukti banyak. Karena barang bukti ini bisa melebar nanti bisa melebar kemana mana kasusnya lebih baik mengarah tentang adannya dugaan perbuatan cabul," terangnya.
Baca Juga: Cabut Dukungan ke Prabowo, Bobotoh Persib Deklarasikan Dukung Jokowi
Heribertus mengaku akan kembali menyambangi Bareskrim Polri, Kamis (3/1/2019) besok. Saat ini, kata dia pihaknya masih terus mengumpulkan bukti-bukti untuk melaporkan Syafri atas dugaan pemerkosaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!