Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyindir Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, yang menghapus tulisannya di Twitter mengenai dugaan 7 kontainer berisi surat suara Pilpres 2019 telah dicoblos, setelah tudingannya terbukti hoaks.
"Kami sangat menyesalkan karena ini awal tahun baru, sudah muncul hal-hal yang provokatif, prasangka, menciptakan kegaduhan," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2018).
Ia lantas menyindir Andi Arief yang dulu dikenal sebagai aktivis anti-Orde Baru, dan sempat menjadi korban penculikan pada era reformasi 1998.
Hasto menyebut, banyak aktivis yang hilang saat Orba berkuasa. Tapi pada era kekinian, fenomena berubah menjadi banyak cuitan hilang.
Cuitan yang dimaksud Hasto yakni tulisan Andi Arief yang menyebut adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang dicoblos untuk kepentingan salah satu capres.
"Kalau di zaman Orba itu banyak aktivis hilang, sekarang tiba-tiba cuitan hilang," tuturnya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin ini menuturkan, Andi Arief seharusnya bisa menanyakan langsung atau melalui Liaison officer ( LO) partai yang bertugas untuk berkomunikasi dengan para penyelenggara pemilu, termasuk kepada KPU, terkait dugaan itu.
Bukannya malah menuliskan dugaan yang belum terbukti ke akun media sosial. "Kalau niat dia baik, seharusnya kontak dulu KPU melalui LO Demokrat. Kan banyak, tak perlu bikin gaduh.”
Ketua KPU Arief Budiman memastikan, kabar adanya temuan tujuh kontainer berisi surat suara yang telah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok adalah bohong alias hoaks.
Baca Juga: Tantangan Tes Baca Al Quran, Jokowi: Terserah KPU, Kita Ikut
Arief mengatakan, tidak ada tujuh kontainer berisi surat suara Pilpres 2019 tercoblos, karena KPU sudah mendapat keterangan dan melakukan pengecekan di Direktorat Jenderal Bea Cuka Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sebelumnya, Andi Arief sebelumnya sempat mencuit di akun twitternya meminta untuk dicek agar tidak menjadi fitnah.
"Mohon dicek kabarnya ada tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena kabar ini sudah beredar," demikian cuitan Andi Arief.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru