Suara.com - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengakui namanya dicoret Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dari daftar panelis debat capres. Menurutnya, pencoretan namanya sebagai panelis itu atas permintaan tim pemenangan kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"'Confirmed', ICW dicoret dari panelis debat pertama capres, padahal besok adalah rapat pertama panelis," kata Adnan dihubungi di Jakarta, Jumat (4/1/2019) malam.
Adnan mengatakan bahwa ICW mendapat undangan dari KPU untuk menjadi panelis debat capres dan cawapres kira-kira sejak sepekan lalu.
Ia mengatakan bahwa saat KPU meminta ICW mengambil bagian dalam proses demokratisasi debat Pilpres 2019, ICW sangat terbuka untuk terlibat. Namun, secara mendadak bahwa ICW tidak jadi dilibatkan sebagai panelis oleh KPU.
Menurut dia, alasan KPU mencoret ICW secara mendadak lantaran kesepakatan tim pemenangan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan paslon 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Keputusan mendadak ini kesepakatan tim paslon satu dan paslon dua. Mengejutkan karena mendadak meski kami selalu paham politik itu sangatlah dinamis," ujarnya.
Adnan mengatakan bahwa pihaknya merasa tidak perlu menduga apa pun terkait dengan pencoretan ini. Meskipun tidak jadi dilibatkan sebagai panelis, ICW akan tetap memiliki peran yang sama tanpa diminta siapa pun.
Sebelumnya, daftar panelis debat perdana capres dan cawapres yang akan berlangsung pada tanggal 17 Januari 2019 direncanakan terdiri atas tokoh berbagai macam latar belakang. Daftar panelis itu, di antaranya yakni Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum UI), Prof. Bagir Manan (mantan Ketua MA), Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM), Bivitri Susanti (ahli tata negara), Adnan Topan Husodo (Koordinator Indonesia Corruption Watch), Bambang Widjojanto (mantan Wakil Ketua KPK), Margarito Kamis (ahli tata negara), dan unsur pimpinan KPK. (ANTARA)
Baca Juga: Rocky Gerung: Pers Berusaha Mempolisikan Andi Arief
Berita Terkait
-
KPK Siap Bantu KPU Menyusun Materi Debat Tema Korupsi
-
Hoaks Surat Suara, KPU ke Fahri Hamzah: Kami Punya Hak untuk Melapor
-
Mengintip Persiapan Ma'ruf Amin Menghadapi Debat Capres - Cawapres 2019
-
Validasi dan Approval Surat Suara Pemilu, KPU Cari Partai PKPI
-
KPU Gelar Validasi dan Approval Surat Suara Pemilu 2019
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor