Suara.com - KH Saadullah Basuni, pengkhotbah, akhirnya meminta maaf melalui video kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Maruf Amin.
Kiai Basuni meminta maaf karena dalam ceramahnya menyebut Maruf Amin sebagai pengikut PKI serta antek Cina.
Tuduhan itu dilontarkan Basuni saat berceramah di Dusun Barang Kidal, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun lalu.
Basuni lantas dilaporkan Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama dan Gerakan Pemuda Ansor ke Polres Malang, Sabtu (5/1/2019).
“Apa yang saya sampaikan di Kidal Tumpang, tidak ada titipan kampanye yang berkenaan dengan Banser, NU dan seluruh komponen yang merasa tersinggung, ya saya mohon maaf,” ujar KH Saadullah Basuni seperti dalam rekaman video yang dikutip Times Indonesia—jaringan Suara.com.
Dia melanjutkan, ceramah yang disampaikan itu bukan bermaksud negatif.
“Saking cintanya saya kepada NU, kepada Banser, kepada Ansor. Tapi atas masukan dari teman-teman di sini tidak semuanya begitu. Itu hanya oknum,” terangnya.
Selanjutnya diapun mengakui salah atas apa yang disampaikan saat ceramah tersebut.
“Saya sudah ditegur oleh Jakarta, saya salah karena saya menyebut institusi,” imbuhnya.
Baca Juga: Vannesa Angel Syok saat Diperiksa di Polda Jatim, Usai Ditangkap Prostitusi
Termasuk dirinya juga meminta maaf kepada KH Maruf Amin yang disebutnya saat ceramah dan dianggap sebagai ujaran kebencian.
“Dari jemaah atau murid beliau (KH Maruf Amin) yang tersakiti, saya nyuwun ngapunten ingkang katah (saya minta maaf yang banyak).”
Sebelumnya diberitakan, Banser Jawa Timur melaporkan KH Saadullah Basuni ke Polres Malang. Dia dianggap menyebarkan ujaran kebencian terhadap cawapres nomor urut 01 Maruf Amin saat acara di Kabupaten Malang.
Berita ini kali pertama diterbitkan TimesIndonesia.co.id dengan judul “Hina KH Ma'ruf Amin, KH Sa'adullah Basuni Minta Maaf Melalui Video”
Berita Terkait
-
Sebut Ma'ruf Amin Pengikut PKI, KH Sa'adullah Basuni Dilapor Polisi
-
Dua Kandidat Panelis Debat Pilpres Dicoret KPU, Begini Kata Ma'ruf Amin
-
Cari Berkah, Ma'ruf Amin Ziarah ke Makam Keramat Empang Bogor
-
Belum Pengalaman Debat Capres-Cawapres, Maruf Amin: Tak Jadi Halangan
-
Mengintip Persiapan Ma'ruf Amin Menghadapi Debat Capres - Cawapres 2019
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?