Suara.com - Rektor Universitas Gajah Mada atau Rektor UGM Panut Mulyono dicecar 7 pertanyaan oleh Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan Yogyakarta. Panut ditanya soal dugaan mal administrasi pada kasus pemerkosaan Agni.
Proses pertemuan antara Panut dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY Budhi Masthuri dilakukan secara tertutup. Pertanyaan itu seputar peran rektor pada kasus dugaan pemerkosaan Agni.
“Perlu kami sampaikan, kami mengajukan tujuh pertanyaan, pertanyaan itu seputar peran dan penugasan rektor. Kemudian tindak lanjut dan langkah yang dilakukan untuk merespon persolan tesebut,” kata Budhi saat memberikan keterangan usai melakukan pertemuan, pada Selasa (8/1/2019) siang.
Salah satu pertanyaan yang ditanyakan berkaitan dengan upaya UGM melakukan penundaan penyelesaian kasus dugaan pemerkosaan Agni. Hal itu dianggap mengarah kepada adanya dugaan mal administrasi.
"Kami belum bisa sampaikan, informasi ini berguna melengkapi titik kosong yang belum diisi, apakah ada penundanaan atau tidak, itu yang kita kroscek dari dokumen yang sudah kami temukan dan kumpulkan,’’ kata Budhi.
Menurut Budhi, mantan Dekan Fakultas Teknik itu sangat terbuka dengan pertanyaan yang diajukan oleh ORI, semua yang berkaitan dengan dugaan mal administrasi sudah ditanyakan langsung kepada rektor.
“Pak rektor sangat terbuka memberikan semua informasi yang dibutuhkan tidak ada yang ditutupi beberapa konfirmasi yang kami tanyakan dijawab dengan baik, namun materi pertemuan belum kami sampaikan,’’ kata Budhi.
Panut Mulyono saat dikonfirmasi usai melakukan pertemuan menyatakan kehadirannya ke kantor ORI hanya menjelaskan kelengkapan informasi data ORI yang masih kurang.
“Kami sudah berdiskusi dan menjelaskan hal-hal yang ditanyakan kepala ORI Jogja, alhamdulilah semua terjelaskan dengan baik. Kepala masih kurang informasi misalnya tanggal ada kekosongan tadi kami sudah jelaskan kami melakukan ini itu, alhamdulillah semua sudah clear,’’ terang Panut.
Baca Juga: Bongkar Kasus Perkosaan, Polda DIY Periksa Pers Mahasiswa Balairung UGM
Panut membantah dituding melakukan penundaan berlarut untuk menyelesaikan kasus sejak tahun 2017 lalu itu. Ia justru menyatakan Kepala ORI DIY hanya tidak memahami informasi yang lebih lengkap akan apa yang dilakukan UGM dalam menangani kasus Agni.
“Tidak, tidak ada berlarut, Pak Kepala masih belum punya informasi tindakan apa di tanggal ini yang dilakukan oleh kami dalam menaganani kasus tersebut," kata Panut.
Diketahui sebelumnya, Panut Mulyono datang ke ORI ditemani Paripurna selaku Wakil Rektor Kerjasama dan Alumni, Ika Dewi Ana selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Irfan Prijambada selaku Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat dan Aminoto sebagai Kepala Hukum dan Organisasi UGM.
Kontributor : Abdus Somad
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!
 - 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta
 - 
            
              Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
 - 
            
              Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
 - 
            
              7 Fakta Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar
 - 
            
              Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
 - 
            
              Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026
 - 
            
              Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
 - 
            
              Tinjau Tanggul Baswedan yang Ambruk, Pramono Janji Buatkan Baru Dengan Tinggi 40 Meter
 - 
            
              Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani