Suara.com - Permukaan Banjir Kanal Timur (BKT) Marunda, Jakarta Utara, dipenuhi busa. Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air DKI Jakarta pun memasang kubus apung atau pembatas di permukaan air BKT untuk menjaga agar busa tak melebar ke wilayah lain.
Kepala UPK Badan Air Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yayat Supriatna mengatakan, pemasangan kubus apung sudah dilakukan sejak Rabu (9/1/2019) kemarin. Pemasangan kubus apung dilakukan sebagai bentuk upaya sementara menangani busa yang muncul ke permukaan.
"Petugas UPK Badan Air telah berupaya memberikan penyekat agar tidak menyebar kemana-mana ke lokasi lain yang belum tercemar (busa). Sekatnya pakai kubus apung," kata Yayat saat dihubungi Suara.com, Kamis (10/1/2019).
Selain itu, petugas di lapangan pun berupaya mengurai busa-busa yang menutupi permukaan BKT Marunda dengan cara menyemprotkan air. Yayat memastikan, busa yang timbul hanya sementara dan akan segera hilang.
"Dibantu dengan penyemprot air untuk mengurangi busa sehingga langsung ada penguraian. Hanya pakai air biasa karena busa sifatnya tidak permanen kan," ungkap Yayat.
Yayat menjelaskan, busa yang muncul di BKT Marunda disebabkan oleh limbah detergen yang mencemari aliran sungai. Saat air masuk ke BKT melalui pintu air, timbul tekanan tinggi sehingga menyebabkan air berbusa.
Hal ini pun sudah pernah terjadi di lokasi yang sama pada pertengahan 2018 lalu. Hal serupa juga terjadi di Kali Sentiong atau dikenal Kali Item belum lama ini.
"Dari pengalaman sebelumnya, ini karena detergen. Begitu air masuk, seperti di Kali Item, ternyata air dari danau langsung ke sungai terjadi tekanan muncullah busa," tandasnya.
Untuk diketahui, warga kembali dihebohkan dengan kemunculan busa-busa yang sangat banyak diatas permukaan BKT Marunda pada Rabu (9/12/2019). Kejadian ini juga sempat terjadi pada pertengahan 2018 lalu.
Baca Juga: Kasus Prostitusi Vanessa Angel Dibahas Media Asing
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun