Suara.com - Selain menerima gaji pokok, Rizki Amelia alias Amel kerap mendapat uang tambahan sebesar Rp 2,5 juta selama menjadi staf ahli anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan. Uang tambahan itu berasal dari eks petinggi BPJS Ketenagakerjaan Syarif Adnan Baharuddin (SAB).
Ketua Dewan Pengawas BPJS Guntur Witjaksono mengatakan Amel sempat protes lantaran gajinya tak sesuai dengan kontrak. Maka dari itu, kata dia, Syarif selaku atasan kerap menutupi kekurangan gaji tersebut.
"Pernah disampaikan di rapat dewan, tapi saya bilang itu urusan pak SAB, dan saya bilang dari kantor sudah tertentu (gaji) dikasih dari direksi cuma segini nih. Dia (Amel) minta tambahan, cuma dia bicara saja ya, kita (dewan) diem aja," kata Guntur di Hotel Kartika Candra, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).
Ia menegaskan nilai Rp 2,5 juta yang dibayarkan kepada RA murni dari uang pribadi Syarif. BPJS Ketenagakerjaan tidak pernah menambah gaji Amel sebesar Rp 2,5 juta.
"Yang jelas uang itu bukan dari kantor," terangnya.
Diketahui Amel disebut dijanjikan Syarif mendapatkan gaji Rp 9 juta per bulan selama menjadi staf ahli di BPJS Ketenagakerjaan. Namun yang dibayarkan hanya Rp 7,5 juta perbulan.
Sejak kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan Syarif mencuat, masa kerja Amel yang berstatus pegawai kontrak di BPJS Ketenagakerjaan akan habis april 2019 ini.
Guntur pun mengaku belum memutuskan untuk memperpanjang kontrak Amel. Namun, menurutnya jika sampai April mendatang belum masuk kerja, Amel masih tetap bisa mendapatkan gaji.
"Kita belum bicarakan karena sudah ada permintaan dari pendampingnya tidak siap dulu. Ya kita mungkin tahu diri. Orang sedang berkasuskan mungkin perlu konsentrasi. Tapi gaji-gaji insyaallah tetap dibayar, enggak ada masalah," terangnya.
Baca Juga: Juan Mata Santai Soal Masa Depannya di Manchester United
Berita Terkait
-
Ade Armando Klaim Pegang Bukti Chat Mesum Eks Petinggi BPJS ke Amel
-
Pemerkosa Amel Dikenal Tempramen, Petinggi BPJS:Saya Pernah Dimarahi
-
Terenyuh Kisah Korban Pemerkosaan, Petinggi BPJS: Saya Jadi Ingat Anak
-
Curhat ke Atasan, Syarif Adnan Akui Ada Hubungan Khusus dengan Amel
-
Miris, Dua Bocah Ingusan Dicabuli Sepupu Sendiri
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor