Suara.com - Polres Dumai, Provinsi Riau mengungkap penggunaan uang palsu untuk transaksi jual beli narkoba jenis sabu di daerah itu. Dalam kasus tersebut, polisi menangkap dua tersangka sekaligus menyita barang bukti uang palsu senilai ratusan juta rupiah.
Tersangka pertama adalah MF (28) menggunakan, menyimpan dan mengedarkan uang palsu untuk membeli sabu. Sedangkan RW (33) menggunakan uang palsu untuk memancing bandar bandar sabu dari Malaysia.
"MF menyimpan uang palsu Rp 37 juta, dan mengedarkan atau membelanjakan beli sabu-sabu di Kabupaten Siak. Sementara RW membeli sabu di wilayah Bengkalis, namun uang palsu diedarkan di Siak dan Dumai oleh MF," kata Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan, Jumat (11/1/2019).
Ia menjelaskan, peredaran uang palsu melibatkan dua tersangka ini terkait pembelian sabu, RW diketahui menyimpan uang palsu senilai Rp 479.300.000 uang palsu.
Sementara MF, sudah mengedarkan uang palsu senilai Rp 8 juta di wilayah Kabupaten Siak dan Rp 2 juta di Dumai untuk membeli sabu. Sisanya Rp 27 juta yang tersimpan di rumah di Jalan Siliwangi sudah disita polisi.
Pengungkapan peredaran uang palsu pecahan Rp 100 ribu ini berawal dari informasi ada warga Dumai berinisial MF menyimpan uang palsu dalam jumlah besar. Hingga kemudian ditindaklanjuti polisi dengan melakukan serangkaian penyelidikan.
Polisi berhasil mengetahui keberadaan tersangka MF dan ditangkap di satu rumah di Jalan Siliwangi, Gang Sentosa, Kelurahan Tanjung Palas, Kota Dumai pada 5 Januari 2019. Kemudian dilakukan penggeledahan dan ditemukan uang palsu senilai Rp 27 juta.
Upaya pengembangan dilakukan dengan interogasi MF kemudian didapat informasi uang palsu diperoleh dari seseorang berinisial RW, warga Desa Jangkang, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.
"Seluruh uang palsu kita sita dan akan terus melakukan pengembangan, termasuk mengungkap produsen uang palsu itu," sebut Restika. (Antara)
Baca Juga: 4 Remaja Rusak Puluhan Mobil Mewah, Dealer Rugi Bandar
Berita Terkait
-
Sejak Ibu Wafat dan Bapak Pergi, Aku Sendirian Menghidupi Dua Bayi Ini
-
Miris, Burung Rangkong Badak Dibantai Lalu Diunggah di Facebook
-
Kebakaran Lahan di Riau Meluas Hingga 20 Hektare
-
Beredar Video Adegan Bunuh Diri di Mal, Warga Riau Heboh
-
Dari Kasus Narkoba, Polisi Ungkap Sindikat Peredaran Uang Palsu
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional