Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengakui pembahasan penentuan lokasi stasiun untuk Light Rapid Transit atau LRT di Dukuh Atas bersama dengan Kementerian Perhubungan atau Kemenhub belum menemui titik terang alias deadlock. Anies memastikan, Pemprov DKI lah yang akan memutuskan lokasi stasiun.
Anies mengatakan Pemprov DKI dan Kemenhub memiliki pandangan yang berbeda dalam melihat stasiun LRT. Anies mengakui lebih mengedepankan pada aspek tata kota.
"Jadi, ada rekomendasi dari Kementerian Perhubungan dengan apa yang menjadi rencana tata kota itu berbeda, jadi itu yang kemarin dibicarakan," kata Anies saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).
Anies memastikan, nantinya Pemprov DKI lah yang memiliki kewenangan untuk menentukan dimana lokasi stasiun untuk LRT berada. Meski demikian, Anies belum bisa memastikan kapan pengumuman lokasi akan dilakukan.
"Tetap nanti Pemprov yang akan putuskan dan kita sebenarnya secara lisan sudah memberi tahu tapi nanti kita kabari," ungkap Anies.
Untuk informasi, Kementerian Perhubungan menginginkan agar stasiun LRT berada di seberang Stasiun KRL Sudirman lantaran Dukuh Atas sudah penuh aktivitas. Sementara Pemprov DKI Jakarta ingin agar Stasiun LRT Dukuh Atas berada di selatan Gedung Landmark.
Di Dukuh Atas sendiri, kini sudah menjadi lokasi pemberhentian dan penjemputan 7 moda transportasi umum. Ketujuh moda itu antara lain stasiun MRT, BRT, Kereta Bandara, LRT Jabodebek, KRL Stasiun Sudirman, Halte Transjakarta dan LRT Jakarta.
Baca Juga: Dikritik JK, Adhi Karya Bakal Bangun LRT Jabodebek Fase II Tidak Melayang
Berita Terkait
-
Lelang ERP Ditunda, Anies: Jangan Sampai Kemudian Hari Kami yang Bermasalah
-
Dikritik JK, Adhi Karya Bakal Bangun LRT Jabodebek Fase II Tidak Melayang
-
12 Tahun Cari Keadilan, Warga Petamburan Tuntut Anies Ganti Rugi Rp 11 M
-
Wapres Sebut Biaya LRT Mahal, Konstruktor: Harga Kami Lebih Rendah
-
Progres Pembangunan LRT Jabodebek Baru 56,1 Persen
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja