Suara.com - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto sempat menyebut banyak badan usaha milik negara tidak menguntungkan, termasuk Garuda Indonesia Airways pada era pemerintahan Presiden Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat berpidato di Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) malam.
Saat itu Prabowo mengatakan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIIA), PT Perusahaaan Listrik Negara (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), dan PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian sejak Jokowi menjabat sebagai presiden. Bahkan, jika terus menerus didiamkan, semua BUMN tersebut bakal bangkrut.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara mengatakan, kalau perseroan bangkrut, maka operasional perseroan akan terhenti.
Namun begitu, lelaki yang akrab disapa Ari ini, tidak menampik perseroan merugi sejak 2017. Menurut ia, perusahaan selalu terbuka soal kerugian, karena Garuda Indonesia merupakan korporasi terbuka atau tercatat di pasar modal.
"Kalau bangkrut mungkin saya sudah enggak di sini kali ya, jadi mungkin kami bilang pernyataannya itu challenging. Kami terbuka, keterbukaan harus dibuka termasuk kerugian. Garuda listed company, jadi kami buka setiap 3 bulan kerugiannya berapa," ujarnya dalam konferensi pers di Restoran Penang Bistro, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Ari mengungkapkan, pada tahun 2017, kerugian GIA mencapai USD 237 juta atau setara Rp 3,6 triliun. Sementara, per September 2018, Garuda Indonesia mengalami kerugian USD 142 juta atau setara Rp 2,002 triliun.
"Nanti, bulan Februari atau Maret ini, kami buka lagi keuangan perusahaan ini. Sebagai listed company, tak ada yang ditutup-tutupi Garuda Indonesia.”
Baca Juga: Politikus Gerindra Tak Yakin Mendagri Terlibat Perizinan Proyek Meikarta
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren
-
Suami Pembakar Istri di Otista Ternyata Residivis, Ancaman Hukuman Ance Diperberat!
-
Imbas Dana Transfer ke Jakarta Dipangkas Rp15 Triliun, Pembangunan Rusun hingga GOR Terancam Ditunda
-
Menkum Spill Tipis-tipis Nama Ketua Dewan Pembina PSI: Habis Huruf J Huruf E
-
Dilaporkan ke KPK, Ketua Bawaslu Bagja Bantah Korupsi Rp12,14 Miliar Terkait Proyek Renovasi Gedung
-
Data BI Patahkan Tudingan Purbaya soal Dana Nganggur Rp4,1 T, KDM: Jangan Ada Lagi Pernyataan Keliru
-
Kapan Sahroni hingga Uya Kuya Disidang? Dasco: Rabu 29 Oktober