Suara.com - Aksi Diam Hitam Kamisan yang terdiri dari korban dan keluarga pelanggaran HAM berat di Indonesia sudah berjuang selama 12 tahun menuntut keadilan. Sampai kini mereka masih akan berjuang jelang Pilpres 2019 yang akan digelar 17 April mendatang.
Pada tahun ke-12 perjuangan yang bertepatan dengan Pemilu 2019, pejuang Kamisan melihat tidak ada calon presiden dan calon wakil presiden yang serius berkomitmen menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
"Komposisi kedua calon kandidat presiden tidak mengakomodir komitmen soal penegakkan dan penyelesaian pelanggaran HAM berat," ujar pejuang Kamisan melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (16/1/2019).
Isu pelanggaran HAM diharapkan menjadi isu yang diutamakan di Indonesia, agar tak terulang kembali kejadian serupa di kemudian hari.
"Harusnya kasus pelanggaran HAM berat menjadi prioritas untuk dituntaskan oleh negara sebagai kewajiban," jelasnya.
Meski belum mendapatkan titik terang dari tuntutan mereka, para pejuang Kamisan masih akan terus memperjuangkan keadilan yang mereka inginkan.
"Kami menjaga api ingatan agar tidak padam dan tergerus waktu, itu semangat kami," tegasnya.
Anggota aksi Kamisan yang terbentuk pada 18 Januari 2007 terdiri dari korban dan keluarga korban tragedi Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok dan Tragedi 1965.
Baca Juga: Aris Idol Positif Gunakan Narkoba Jenis Sabu
Berita Terkait
-
Usai Ngopi Bareng, PSI Yakin Jokowi Bakal Unggul di Debat Pilpres
-
Airlangga Ungkap Hasil Ngopi Bareng Jokowi dengan 9 Ketum Parpol
-
Diduga Settingan, Habib Minta Jokowi dan Prabowo Abaikan Tes Baca Al Quran
-
Awasi Penyebaran Hoaks di Medsos, Bawaslu Libatkan BIN dan BSSN
-
Kominfo: Presiden Jokowi Paling Banyak Diserang Hoaks
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus