Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno belum memberikan jawaban resmi atas undangan tes baca Al Quran dari Ikatan Dai Aceh (IDA). Sementara kubu Capres dan Cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin menyatakan siap mengikuti tes baca Al Quran usulan IDA.
Terkait itu, Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Chaidir Hasan Bamu’min menduga usulan tes baca Al Quran untuk kedua pasangan kandidat Capres dan Cawapres di Pemilu 2019 merupakan settingan.
"Saya melihat ini, diduga settingan. Walau sepertinya tujuannya baik dan seharusnya diajukan jauh jauh hari sebelum pencalonan dan itu pun harus masuk dalam agenda KPU sebagai syarat resmi pencapresan," ujar Novel kepada Suara.com, Rabu (16/1/2019).
Novel yang juga Sekjen Koordinator Pelapor Bela Islam (Korlabi) itu menilai usulan Dai Aceh tidak perlu diladeni kedua pasangan Capres dan Cawapres di Pemilu 2019. Pendukung pasangan Prabowo - Sandiaga itu beralasan usulan tersebut bukan syarat resmi yang diajukan KPU selaku penyelenggara pemilu.
Selain itu Novel juga mengaku khawatir jika usulan Dai Aceh dituruti, nantinya ada kelompok lain yang mencoba memberikan tantangan kepada dua kandidat Pilpres.
"Saya rasa ajakan ini nggak perlu diladeni kedua belah pihak. Sehingga nanti siapa saja bisa mengajukan berbagai macam tes yang akhirnya jadi mengada-ngada. Kalau ada yang tes baca Qur'an, boleh juga ada tes bahasa Inggris , tes berlari, serta tes lain-lain," kata dia.
Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang juga anggota FPI itu menyebut di dalam rukun Imam dan Islam seorang muslim tidak masuk wajib bisa baca Al Quran.
"Namun yang terpenting mengimani dan justru prihatin (jika) mereka yang bisa baca Qur'an malah tidak mengamalkan, bahkan tidak mengimani, bahkan murtad, malah menjadi pendukung penista Al Qur'an. Bahkan ada yang melakukan penghinaan Al Quran sepert Guntur Romli (politikus PSI) yang sudah dilaporkan, bahkan tidak ditangkap sampai saat ini," kata dia.
Menurutnya, ia lebih baik memilih orang yang awam tetapi beriman kepada Allah serta mengamalkannya dan taat kepada ulama.
Baca Juga: Hilangkan Masa Depan Anak Sendiri, Aldi Dituntut 14 Tahun Penjara
"Dibanding paham dengan Al Qur'an tapi mengingkarinya bahkan menistakan Al Qur'an," kata Novel.
Alasan Dai Aceh
Usulan tes baca Al Quran kepada calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019 ialah sebagai upaya untuk melawan politik identitas agama. IDA berharap tes baca Al Quran dapat meredam pertikaian akibat politik identitas di Pilpres 2019.
Ketua IDA, TGK Marsyuddin Ishak menuturkan sebelum adanya usulan tes baca Al Quran, sebagai masyarakat dirinya melihat bahwasanya politik identitas sedang dijalankan di kontestasi Pilpres 2019. Bahkan, dirinya menilai Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antar umat seakan-akan sudah hancur akibat Pilpres 2019.
Jika kedua kandidat Pilpres 2019 mau mengikuti tes baca Al Quran, Marsyuddin berhararap hasil tesnya nanti akan menjadi salah satu gambaran untuk menilai realitas keislaman kedua pasangan calon secara objektif.
"Mungkin dari Aceh inilah yang bisa kami beri untuk meredam pertikaian, meredam saling klaim, saling mengkafirkan," ucap Marsyuddin di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret