Suara.com - Mantan finalis Putri Indonesia, Fatya Ginanjasari akhirnya datang memenuhi panggilan penyidik Subdit V Cyber Crime Polda Jatim. Dia datang sendirian tanpa ditemani kerabat maupun kuasa hukumnya.
Pantaun Suara.com, Fatya Ginanjasari mengenakan baju warna gelap setelan celana hitam. Untuk menutupi rambut panjang merahnya, mantan finalis Putri Indonesia 2017 itu mengenakan topi berwarna crime. Tak banyak komentar yang terlontar dari mulut perempuan cantik itu saat ditanya sejumlah awak media.
"Saya ketemu penydik dulu ya mas. Foto sama wawancaranya nanti saja," ujar Fatya di Polda Jatim, Kamis (17/1/2019).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kedatangan Fatya Ginanjasari untuk memenuhi panggilan penyidik sebagai saksi kasus prostitusi online yang melibatkan artis Vanessa Angel dan model Avriellya Saqqila.
"Yang bersangkutan datang untuk memenuhi panggilan penyidik dalam kasus prostitisi online. Keterangannya sangat kami butuhkan untuk mengungkap fakta bisnis protitusi yang melibatkan puluhan artis dan ratusan model ini," ujar Barung.
Sebelumnya, enam artis prostitusi online jaringan mucikari yang menjual Vanessa Angel dipanggil untuk diperiksa polisi. Keenam artis itu adalah Maulia Lestari, Baby Shu, Fatya Ginanjarsari, Riri Febrianti, Aldera Cena, dan Tiara Permata Sari.
Polda Jatim akan memanggil dan memeriksa nama-nama artis prostitusi online jaringan mucikari penjual artis Vanessa Angel. Hal itu dibocorkan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
"Hari ini sudah kita layangkan surat panggilan untuk pemeriksaan minggu depan," ujar Barung di Polda Jawa Timur, Jumat (11/1/2019).
Polda Jatim mengungkap kasus prostitusi online setelah melakukan penggerebekan di sebuah hotel bintang lima di Surabaya, Sabtu (5/1/2018).
Baca Juga: Miskin dan Ditinggal Istri ke Arab, Abdul Tewas Tabrakkan Diri ke Ular Besi
Selain Vanessa Angel, polisi juga menangkap Avriellya Shaqila yang melakoni bisnis serupa. Kedua artis perempuan tersebut dibayar dengan tarif Rp 80 juta dan Rp 25 juta untuk sekali kencan.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Tes Kesehatan, Ahmad Dhani Gunakan Mobil yang Sama dengan Vanessa Angel
-
Kasus Prostitusi Makin Terkuak, Vanessa Angel Mulai Putus Asa?
-
Video Porno Tersebar, Hingga Rentetan Artis Terciduk Kasus Narkoba
-
Bantah Kirim Konten Porno, Vanessa Angel : Cuma Ngobrol Biasa Aja
-
Vanessa Angel Tak Ingat Pernah Ditransfer Mucikari Siska
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional