Suara.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi soal pernyatan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut luas wilayah Jawa Tengah lebih besar ketimbang Malaysia. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam debat capres - cawapres itu hanya merupakan kiasan semata.
Dia menilai maksud dari pernyampaian Prabowo tersebut ialah ingin membandingkan penduduk serta kapasitas antara Jawa Tengah dengan Malaysia.
"Maksudnya Pak Prabowo adalah ingin membandingkan penduduk dan kapasitas, tidak membandingkan apple to apple, ini hiperbola saja, majas," kata Dahnil usai menghadiri acara debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam.
Menurut Dahnil, Prabowo kerap menggunakan majas saat menjelaskan sesuatu. Kata dia, mantan Danjen Kopassus tersebut menggunakan istilah majas hiperbola 'Lebih besar Jawa Tengah ketimbang Malaysia' untuk menggambarkan beratnya beban kerja kepala daerah di sana.
"Majas Pak Prabowo suka menggunakan majas-majas. Saya pikir itu salah satu majas," pungkasnya.
Dalam acara debat malam tadi, Prabowo Subianto menyebut luas wilayah Jawa Tengah lebih besar ketimbang Malaysia. Ironisnya kata Prabowo, gaji Gubernur Jawa Tengah lebih kecil sehingga tak berbanding lurus dengan kerja-kerjanya.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo untuk mengkritik kebijakan capres petahana Joko Widodo atau Jokowi soal pemberian gaji kepala daerah yang dianggap masih dalam batas rendah.
Berita Terkait
-
Gaji dan Luas Jateng Diungkit Saat Debat, Begini Respons Ganjar ke Prabowo
-
Penampilan Debatnya Dikritik, Sudirman Said: Prabowo Kurang Garang
-
Jokowi Singgung Eks Koruptor Gerindra, BPN: Katanya Tak Menyerang Personal?
-
Jokowi: Kami Tak Punya Potongan Diktator dan Pelanggar HAM
-
Perindo Sebut Prabowo Tebar Kebohongan Selama Debat
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
KPK Telusuri Dana Korupsi Haji ke PBNU, Mahfud MD: Segera Tetapkan Tersangkanya Siapa Saja
-
Viral Isu Perselingkuhan Guncang Polri, Irjen Krishna Murti Dimutasi Jadi Staf Ahli Kapolri
-
Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
-
'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?
-
Motif Pembunuhan Bankir Terungkap: Ingin Kuras Rekening Tidur, Libatkan 2 Oknum Kopassus
-
Skandal Kuota Haji, Khalid Basalamah Kembalikan Uang, KPK: Masih Hitung, Sumbernya Ditelisik
-
Profil Ahmad Erani Yustika: Dulu Stafsus Jokowi, Kini Dipercaya Prabowo Jadi Sekjen Kementerian ESDM
-
Listrik 24 Jam PLN Buka Akses Digitalisasi Pendidikan bagi Ratusan Siswa Maluku Utara
-
Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1