Suara.com - Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, menyayangkan ucapan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut perjalanannya menuju kursi Gubernur DKI Jakarta tidak mengeluarkan dana. Ucapan Jokowi tersebut tidak salah, karena dana tersebut keluar dari kantong Hashim.
Sebagaimana diketahui, kata-kata tidak mengeluarkan dana itu disampaikan Jokowi dalam debat perdana capres - cawapres, Kamis (17/1/2019). Jokowi menyebut jika dirinya tidak mengeluarkan uang untuk perjalanan politiknya. Bahkan dirinya menyebut Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengetahui itu.
"Pak Jokowi tidak keluarkan uang karena uangnya dari saya, uangnya dari saya, itu kenyataan. Saya kira ya, maaf ya tidak benar itu," kata Hashim di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
"Besar (dananya) tapi ratusan miliar nggak benar. Dana yang saya bantu besar sekali," sambungnya.
Kata Hashim, Jokowi beberapa kali mendatangi kantornya untuk meminta bantuan agar bisa melaju dalam Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya pada saat itu, langkah Jokowi sempat terhenti kala partai koalisinya PDI Perjuangan menolak Jokowi. Saat itu Megawati Soekarnoputri lebih menginginkan Fauzi Bowo atau Foke.
"Beberapa kali Pak Jokowi datang ke kantor saya cukup sering dan minta bantuan waktu itu yah karena Pak Prabowo yang usung Jokowi juga Ahok kan dari kami walau pun Pak Jokowi dari PDIP tapi Pak Prabowo yang usulkan Jokowi ke Mega. Pada awalnya Bu Mega nggak mau ke Jokowi tapi Prabowo desak dan akhirnya Bu Mega setuju," tuturnya.
Hashim menceritakan awal pertemuannya dengan Jokowi yang terjadi pada 2008. Kala itu, pengacara penasihatnya, Nicholay Aprilindo menyampaikan pesan kalau Jokowi meminta untuk bertemu. Saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo.
Jokowi meminta waktu kepadanya untuk bersilahturahmi. Saat bertemu, Jokowi menceritakan segala pencapaiannya saat menjalani tugas sebagai Walikota Solo.
"Beliau waktu itu paparan 3 jam sukses beliau sebagai walikota sampai 2008, dan paparan itu begitu meyakinkan, katanya pindahkan PKL dari Banjarsari bisa dipindahkan secara damai dan secara adem, setelah ketemu 54 kali beliau meyakinkan mereka," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Sengaja Tampil Lebih Agresif Agar Prabowo Tak Bahas Kasus Novel?
Dari situlah kemudian Hashim tercuri hatinya dan membawanya ke Jakarta untuk ikut bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2012. Dari situ mulailah Hashim mengeluarkan dananya untuk memperjuangkan Jokowi hingga akhirnya berhasil.
Hashim mengaku kecewa lantaran ucapan Jokowi yang seolah-olah tidak ada tanda terima kasih. Terlebih, usai berhasil membuat Jokowi menduduki kursi DKI nomor satu, Hashim tidak pernah meminta proyek apapun kepada Jokowi. Hanya satu yang pernah diminta Hashim, yakni menjadi pengawas Taman Margasatwa Ragunan karena kecintaannya kepada hewan.
"Tapi kalau bisnis dan proyek saya nggak pernah minta dan beliau tidak pernah janji," ujarnya.
"Sangat menyesal. Ya bagaimana, saya orang biasa kan. Orang datang ke saya minta bantuan minta dukungan, saya tanpa pamrih saya dukung beliau, dengan harapan beliau bisa beretika lah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kebun Sawit di Papua untuk Swasembada Energi, Bagaimana Risikonya?
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh