Suara.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meminta bantuan Kodam XIV Hasanuddin meminjamkan helikopter untuk mempermudah penyaluran bantuan khususnya ke daerah yang sulit dijangkau akibat bencana banjir di daerah itu.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, ada sejumlah daerah terdampak bencana alam yang memang sulit diakses, sehingga menjadi kendala dalam menyalurkan bantuan yang dibutuhkan.
"Oleh karena itu baru hari ini kita pinjam helikopter ke Kodam, mungkin Bupati Gowa akan menyebar logistik ke daerah yang belum tersentuh," katanya seperti dilansir Antara.
Beberapa daerah memang sulit dijangkau akibat tanah longsor yang menutupi permukiman penduduk secara tiba-tiba. Kendala yang dihadapi saat dilakukan pertolongan adalah akses ke lokasi yang terputus. Salah satu cara mendistribusikan bantuan dengan menggunakan helikopter. Sementara Pemprov Sulsel tidak memiliki alat tersebut.
"Kami juga pinjam Lanud untuk kita gunakan bersama para Forkopimda, kita akan melihat daerah hulu dan daerah yang kena dampak banjir ini," ujarnya.
Mantan bupati Bantaeng dua periode itu menjelaskan sejak hari pertama, Pemprov Sulsel telah menyiagakan dan mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan.
"Dari dua hari yang lalu kita sudah siaga, karena kita sudah memantau bahwa akan ada cuaca ektstrem di Sulsel. Oleh karena itu kami minta Balai Sungai Pompengan supaya menjaga cek dam kita, terutama kita lihat level yang normal apakah sudah melewati batas normal, karena ada syarat tindakan," kata Nurdin Abdullah.
Dia juga telah meminta Basarnas turun ke lapangan mengantisipasi hal yang kita tidak inginkan, termasuk upaya mengevakuasi warga. Gubernur Sulsel juga melakukan koordinasi dengan daerah terdampak termasuk Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto yang mengelami dampak terbesar.
"Saya apresiasi bupati ini responnya luar biasa, Bupati Gowa, minta supaya pintu cek dam ini dibuka, kalau tidak bisa lebih fatal lagi, dan Alhamdulillah dilakukan," imbuh dia.
Baca Juga: Dulu Ahok, Sekarang BTP
Berita Terkait
-
Hendak Selamatkan Udangnya, Ahmad Malah Tewas Terseret Banjir
-
Update Banjir Sulawesi Selatan, 8 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi
-
Banjir di Sulawesi Selatan, Warga Maros Mengungsi di Masjid dan Kampus
-
Banjir di Sulsel, 10 Orang Dilaporkan Hilang
-
Banjir Terjang Sulsel, Distribusi Air PDAM Macet Total
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO