Suara.com - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menyatakan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor bertambah menjadi 20 orang.
"Hari ini, per tanggal 24 Januari, pukul 11.00 WITA, ditemukan lagi delapan orang. Jadi total sudah 20 yang ditemukan," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Kamis (24/1/2019).
Dia mengatakan, hari pertama musibah bencana alam atau pada Selasa (22/1), ditemukan enam orang korban meninggal dunia karena banjir. Hari kedua setelah meluapnya sungai Jeneberang yakni pada Rabu (23/1) kembali ditemukan lima warga meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan longsor serta ditambah satu lagi, sehingga total semuanya menjadi 12 orang korban meninggal dunia.
Hasil pencarian oleh tim evakuasi, kembali menemukan delapan orang korban meninggal dunia di Kecamatan Bungaya. Delapan korban meninggal dunia yakni, Daeng Tola, Daeng Bola, Hamsar, Andri, Daeng Jarung, Hj Naha, H Saeni dan Daeng Leo.
Dia menyebutkan, korban meninggal dunia yang berhasil didata oleh tim penanggulangan bencana di lapangan pada hari pertama yakni, Daeng Sadda (65) warga Kecamatan Manuju, Lina (30) juga warga Kecamatan Manuju.
Kemudian bocah perempuan Ulfa berumur tiga tahun, Sri Wahyuni (11) dan Acce (21) yang semuanya adalah warga Kecamatan Manuju, menjadi korban akibat longsor. Sedangkan lima korban sebelumnya yakni, bocah Akram Al Yusran (3), warga Pangkabinanga, Rizal Lisantrio (48) warga BTN Batara Mawang karena tersengat listrik, Sarifuddin Dg Baji, serta seorang bayi yang belum teridentifikasi. Lalu ada dua korban longsor lainnya juga belum teridentifikasi.
Adapun 17 orang warga yang dinyatakan hilang di Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju yakni, Mansyur (45), Lallo, Rahmatiah (45), Daeng Lobo, Yana (10), Nurjannah (33), Asni (35), Sukma (45), Nurhipayah (20), bocah satu tahun Sikran. Kemudian pria paruh baya Daeng Bina (65), bocah satu tahun Rahul, Rapi (30), Basma (40), Bulan (15), Isra (30), dan Daeng Suji (40).
Bupati mengatakan semua korban hilang ini adalah warga Kecamatan Manuju yang masih di cari oleh tim gabungan Adnan menambahkan, dalam musibah itu, selain korban banjir dan longsor, empat sarana infrastruktur jembatan penghubung jugadinyatakan terputus. Satu diantaranya adalah jembatan Bongaya.
Sumber: Antara
Baca Juga: Tak hanya di Sukabumi, Tabloid Indonesia Barokah Juga Hebohkan Tangerang
Tag
Berita Terkait
-
Kesulitan Distribusikan Bantuan, Gubernur Sulsel Pinjam Helikopter TNI
-
Hendak Selamatkan Udangnya, Ahmad Malah Tewas Terseret Banjir
-
Update Banjir Sulawesi Selatan, 8 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi
-
Banjir di Sulawesi Selatan, Warga Maros Mengungsi di Masjid dan Kampus
-
Banjir di Sulsel, 10 Orang Dilaporkan Hilang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra