Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 188 desa di 71 yang tersebar di 13 Kabupaten di Sulawesi Selatan menjadi lokasi terdampak bencana banjir dan longsor. Dari data yang dihimpun hingga Minggu (27/1/2019), total korban yang tewas di daerah yang terdampak bencana itu mencapai 68 orang.
"Dampak bencana tercatat 68 orang meninggal, 7 orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
di Jakarta.
Adapun tiga belas Kabupaten yang terdampak banjir itu, yakni Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.
Sutopo juga menyebutkan sebanyak 550 rumah rusak akibat bencana alam dengan rincirian 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, 5 tertimbun.
Infrastuktur lain seperti jalan, kantor pemerintahan dan bangunan sekolah juga hancur akibat terjangan banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa lokasi di Sulsel.
"Daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros dan Wajo," kata dia.
Rincian jumlah korban dan kerusakan fisik di 13 Kabupaten di Sulsel yang menjadi daerah terdampak banjir dan longsor sebagai berikut:
1. Gowa, tercatat 45 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 46 orang luka-luka, 2.121 orang mengungsi, 10 rumah rusak dimana 5 rusak berat dan 5 tertimbun, 604 rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.
2. Kota Makassar, tercatat 1 orang meninggal, 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam.
Baca Juga: Sudah Kontrak 29 Pemain, Barito Putera Masih Berburu Pemain
3. Soppeng, tercatat 1.672 hektar sawah terendam.
4. Janeponto, tercatat 14 orang meninggal, 3 orang hilang, 3.276 orang mengungsi, 470 rumah rusak (438 unit rumah rusak berat, 32 hanyut), 15 jembatan, 1.304 ha sawah terendam, dan 41 sekolah rusak.
5. Barru, meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.
6. Wajo, tercatat 2.705 orang terdampak, 2.421 rumah terendam, 16,2 km jalan, 2.025 Ha sawah terendam, 9 jembatan rusak, 10 fasilitas peribadatan, 21 fasilitas pendidikan, 5 fasilitas pemerintah mengalami kerusakan.
7. Maros, tercatat 4 orang meninggal, 1200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.295 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan rusak.
8. Bantaeng, tercatat 1 unit rumah rusak sedang.
Berita Terkait
-
Data BNPB: Banjir dan Longsor di Sulsel Tewaskan 59 Orang
-
Diterjang Banjir Besar, Bupati Gowa Liburkan Seluruh Sekolah
-
Banjir di Sulsel, Tim Terpadu Evakuasi 29 Korban Meninggal
-
Alat Deteksi Dini Bencana Dijaga TNI AD, BNPB: Perintah Presiden
-
Update Banjir Sulawesi Selatan: 30 Orang Tewas, 25 Orang Hilang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?