Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Muhammad Syafi'i atau Romo Syafi'i membantah tuduhan adanya penggunaan jasa konsultan asing Stanley Bernard untuk pemenangan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Justru, dia menganggap capres petahana Joko Widodo yang pertama kali menyebarkan isu itu diibaratkan seperti maling teriak maling.
Hal itu disampaikan Romo Syafi'i menanggapi pernyataan Jokowi yang menyebut ada tim sukses yang menggunakan konsultan asing sekaligus menggunakan teori Proganda Rusia pada kampanye Pilpres 2019.
"Kalau bahasa politik kan ini maling teriak maling. Karena kami dari BPN sampai hari ini belum pernah menggunakan konsultan asing itu," kata Romo Syafi'i di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Kamis (7/2/2019).
Dia justru balik menuding kalau jasa konsultan asing justru pernah dipakai Jokowi sat Pilpres 2014. Bahkan konsultan asing juga pernah disebut-sebut digunakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kala maju sebagai Capres pada Pilpres 2009. Meskipun saat itu Megawati berpasangan dengan Prabowo, namun Romo Syafi'i menegaskan kalau konsultan asing itu hanya bekerja untuk Megawati.
"Itu kita akui tapi konsultan itu bukan untuk memberi masukan kepada Pak Prabowo, tapi kepada capres yang waktu itu adalah Ibu Megawati," ujarnya.
Romo Syafi'i kemudian menegaskan bahwa pada Pilpres 2019 kali ini tidak ada konsultan asing yang dipakai oleh Prabowo - Sandiaga untuk membantu menjalani kampanyenya.
"Istilah kami lebih banyak dipengaruhi oleh ulama-ulama desa Bojongkoneng jauh dari Rusia bojongkoneng itu saya kira," pungkasnya.
Sebelumnya sebuah situs lembaga konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist, tertulis nama Stanley Bernard Greenberg sebagai salah satu kontributor di lembaga konsultan itu.
Stanley tercatat sebagai mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research (GQR), sebuah perusahan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington D.C.
Baca Juga: Kenapa Persija Pakai Jersey Kuning Lawan Home United? Ini Penjelasannya
Dalam situs itu adapun tertatar nama-nama pemimpin negara yang pernah menjadi klien Greenberg, seperti Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator sekaligus eks Menlu AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder, Presiden AS Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden AS Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, hingga Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh