Suara.com - Ferdinand Hutahean, Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga, menanggapi ucapan Capres nomor urut 01 Jokowi soal kubunya menggunakan teknik propaganda Rusia dalam berkampanye.
Menurutnya, pernyataan tudingan seperti itu menunjukkan Jokowi turun kelas menjadi tukang gosip.
Ferdinand menjelaskan, pernyataan Jokowi terkait adanya timses yang menggunakan propaganda Rusia ataupun konsultan asing adalah informasi hoaks.
Karena itu Ferdinand menyimpulkan Jokowi menyebarkan informasi yang hanya sekelas gosip.
"Jadi, kelas informasi yang disampaikan Pak Jokowi itu adalah kelas gosip, sehingga Pak Jokowi turun kelas menjadi tukang gosip," kata Ferdinand kepada Suara.com, Kamis (7/2/2019).
Ferdinand menilai, tudingan-tudingan yang dilemparkan Jokowi ke kubu Prabowo - Sandiaga dilakukan untuk menangkis serangan-serangan yang pernah diberikan kepada Jokowi. Salah satunya ialah soal Jokowi pro-asing.
Namun, menurutnya, Jokowi malah blunder ketika melemparkan tudingan adanya konsultan asing yang digunakan oleh Prabowo – Sandiaga, karena hal tersebut tidak memiliki bukti.
"Ini tidak baik menyampaikan hoaks dan tuduhan serampangan yang tidak terbukti, meskipun tujuannya adalah untuk menangkis tudingan kepada dirinya.”
Baca Juga: Awal Kecurigaan Warga Ungkap Kasus Caleg Gerindra Gantung Diri di Warung
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka