Suara.com - Dradjad Wibowo, anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, enggan menyebut Presiden Jokowi dengan panggilan Cak Jancuk. Pasalnya, panggilan itu dinilainya tidak sopan digunakan, apalagi untuk seorang kepala negara.
Ia menegaskan, dirinya merupakan asli keturunan Surabaya. Karena itu, Dradjad memahami panggilan cuk itu biasa digunakan masyarakat Surabaya apabila memang sudah memiliki hubungan yang dekat dengan orang yang seumuran.
"Tapi itu jarang sekali. Bukan panggilan umumlah, apalagi untuk tokoh yang lebih sepuh (senior)," kata Dradjad kepada Suara.com, Kamis (7/2/2019).
"Yang sering adalah cak, ning, mas atau mbak. Jika umurnya beda jauh, atau belum kenal dekat, ya memakai pak atau bu," sambungnya.
Namun panggilan 'cuk' menurutnya tidak sopan apabila digunakan untuk memanggil orang yang lebih tua. Apalagi panggilan itu disematkan kepada Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi itu presiden seluruh rakyat Indonesia. Meski saya anggota timses Prabowo, saya tetap menghormati beliau sebagai presiden.”
Karena itulah Dradjad kemudian menyayangkan terkait inisiatif para pendukung Jokowi yang memanggil sang capres dengan sebutan Cak Jancuk, meskipun dalam arti yang berbeda.
"Enggak (akan sebut Jancuk). Karena itu saya menyesalkan ada arek Suroboyo yang memberi panggilan jancuk ke Jokowi. Buat saya itu tidak sopan dan tidak menghormati lembaga Kepresidenan.”
Untuk diketahui, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mendapat sebutan Cak Jokowi dari pendukung yang tergabung dalam Forum Alumni Jatim #01. Hal itu disampaikan pembawa acara dalam deklarasi Forum Alumni Jatim #01.
Baca Juga: Diperiksa Empat Jam Terkait Dana Kemah, Dahnil Anzar Dicecar 12 Pertanyaan
Salah satu pembawa acara Forum Alumni Jatim #01 mengatakan, sebutan Cak terhadap Jokowi memiliki arti yakni cakap, agamis, dan kreatif.
"Mengapa disebut cak, karena cak adalah cakap, agamis dan kreatif, itulah Cak Jokowi," kata salah satu pembawa acara di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2/2019).
Pembawa acara tersebut kembali memberikan sebutan lain kepada Jokowi, yakni Jancuk. Namun 'jancuk' kata dia, bukan berarti perkataan umpatan. Jancuk yang dimaksud yakni "jantan, cakap, ulet, dan (memiliki) komitmen".
Berita Terkait
-
Puisinya Dinilai Sindir Ulama Sepuh NU, Fadli Zon: Belajar Bahasa Indonesia
-
Janji Jokowi di Depan Ratusan Habib: Bangun Seribu BLK di Pesantren
-
Amien Rais: Saya Ingatkan Pak Jokowi, Anda Ini Bagaimana Sih Maunya?
-
Tambah Jumlah Penonton, KPU Jamin Debat Kedua Pilpres 2019 Tetap Seru
-
Diundang ke Istana, Ratusan Kiai dan Habib Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?