Suara.com - Lima lukisan yang diklaim telah dilukis oleh pemimpin Nazi, Adolf Hitler, gagal terjual di pelelangan di Jerman.
Rumah lelang Weidler berharap dapat memperoleh 45.000 euro atau sekitar Rp 712,62 juta (1 euro = Rp 15.836) dari lukisan yang paling mahal.
Lelang diadakan di Nuremberg, kota Jerman yang dulu terkenal karena demonstrasi massa Hitler, di mana para pemimpin Nazi kemudian diadili karena kejahatan perang.
Tuduhan pemalsuan merusak lelang dan walikota Ulrich Maly menggambarkannya sebagai "selera buruk".
Penjualan itu juga termasuk barang-barang yang konon dimiliki oleh diktator tersebut, termasuk vas dan kursi rotan dengan swastika di lengannya.
Di bawah pemerintahan Hitler (1933-45), Jerman Nazi memulai Perang Dunia II, mengejar kebijakan genosidal yang mengakibatkan kematian sekitar enam juta orang Yahudi dan puluhan juta warga sipil dan pejuang lainnya.
Penampilan simbol-simbol Nazi di depan umum melanggar hukum di Jerman kecuali dalam beberapa konteks, seperti karena alasan pendidikan atau sejarah.
Rumah lelang menyiasati hukum dengan pixelating simbol dalam katalog mereka.
Sayangnya, lusinan karya seni, termasuk beberapa set untuk dijual, disita dari rumah lelang minggu lalu oleh polisi Jerman.
Baca Juga: Sendok Makan Hitler Dilelang, Laku Seharga Rp 233 Juta
Jaksa penuntut mengatakan total 63 item bertanda tangan "AH" atau "A Hitler" disita karena kekhawatiran pemalsuan.
"Sebuah penyelidikan dibuka terhadap orang-orang yang tidak dikenal atas dugaan pemalsuan dokumen dan upaya penipuan", kata kepala jaksa Nuremberg-Fuerth, Antje Gabriels-Gorsolke kepada AFP dikutip BBC.
Dia membenarkan bahwa rumah lelang telah bekerja sama dan menyerahkan hasil kerja secara sukarela.
Penjualan lukisan yang mengaku berasal dari diktator secara teratur menghasilkan kontroversi dan tuduhan pemalsuan.
Bulan lalu polisi Jerman menyita koleksi yang akan dijual di Berlin karena khawatir akan keasliannya.
Hitler, yang dua kali ditolak oleh Akademi Seni Rupa Wina, diketahui telah menjual karya seninya di masa mudanya. Puluhan karya yang dikaitkan dengannya, yang dianggap oleh para ahli seni memiliki kualitas buruk, telah terjual selama bertahun-tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Pramono Ungkap Asal Usul Harimau Titipannya di Ragunan: Namanya Raja, Pakan Bayar Sendiri
-
Babak Akhir Perkara Korupsi ASDP, Pleidoi Ira Puspadewi Seret Nama Erick Thohir Jelang Sidang Vonis
-
Meski Anggap Sah-sah Saja TNI Bantu Ketahanan Pangan, Legislator PDIP Beri Catatan Kritis
-
Angka Kekerasan Anak Tak Kunjung Turun, Menteri PPPA Soroti Minimnya Komunikasi di Keluarga
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera
-
Negara Dinilai Tak Peka karena Masih Dipajaki, Lyan: Pesangon Itu Uang Bertahan Hidup di Masa Senja
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat